Gandeng Aktivis Mahasiswa Cipayung, Banom NU Deklarasikan Penegakan Pancasila

Forum Persahabatan Cinta Tanah Air Jatim saat mendeklarasikan diri menyatakan mendukung pembubaran ormas bertentangan dengan Pancasila.

Surabaya, Bhirawa.
Sejumlah Badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim yang tergabung dalam Forum Persahabatan Cinta Tanah Air mendeklarasikan Penegakan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Sebab saat ini ada organisasi masyarakat (ormas) yang bertentangan dengan Pancasila.
“Situasi terakhir di negeri ini muncul gangguan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ideologi Pancasila, sehingga sangat diperlukan kekuatan untuk menghadangnya,” kata inisiator Forum Persahabatan Cinta Tanah Air Jatim, Emil Z Milahi, di sela deklarasi, Selasa (10/7) malam.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah untuk membubarkan organisasi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti ormas Hisbut Tahrir Indonesia (HTI). “Kami mendukung langkah pemerintah membubarkan organisasi yang anti Pancasila, termasuk HTI,” katanya.
Dia mengatakan, HTI tidak layak hidup di Indonesia karena tidak mengakui ideologi Pancasila. “Pancasila harus dijaga sampai kapa, karena itu pemerintah harus tegas ketika HTI melenceng dan menginginkan khilafah maka pemerintah harus membubarkan,” tambahnya.
Menurut dia, gangguan terhadap NKRI dipicu munculnya ormas yang pemikiran dan tindakannya tidak lagi berazaskan Pancasila. Sehingga kondisi tersebut sangat berpengaruh kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada kesempatan sama, Forum Persahabatan Cinta Tanah Air Jatim yang terdiri dari kader penggerak NU, GP Ansor, Fatayat NU, IKA PMII, ISNU, KA UMAHA, dan berbagai banom NU lainnya juga menyampaikan beberapa pernyataan sikap.
Diantaranya, mendesak pemerintah untuk membangunkan kembali kesadaran akan pentingnya ideologi Pancasila, serta kesetiaan terhadap NKRI. Lalu, mendesak pemerintah untuk menertibkan Perppu tentang ormas, kemudian mendukung pembubaran ormas bertentangan dengan Pancasila, serta mendesak pemerintah mewujudkan komitmennya dalam pembubaran ormas HTI.
Tak hanya Banom NU, puluhan aktivis organisasi mahasiswa di Jatim yang tergabung dalam kelompok Cipayung yang terdiri dari HMI (Himpunan Mahasiswa Indonesia), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiwa Kristen Indonesia) dan PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), juga mendeklarasikan komitmen mendukung langkah pemerintah dalam menertibkan Ormas yang aktivitasnya bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, aktivis mahasiswa kelompok Cipayung ini juga berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta kedaulatan bangsa, meneguhkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila serta UUD 1945, turut serta menjaga kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara, menjaga ketertiban dan kedamaian dalam setiap aktivitas organisasi.
Ketua Umum PKC PMII Jatim, Zainuddin, mengatakan, sesuai dengan konstitusi organisasi, PMII merupakan organisasi yang berazaskan Pancasila. Nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk dihayati dan diamalkan. Ini karena Pancasila adalah pedoman berbangsa dan bernegara dalam menjaga NKRI. Menurutnya, PMII telah berkomitmen untuk bersikap tegas terhadap ormas/OKP yang bertentangan dengan Pancasila.
Begitu pula dengan pernyataan Ketua GMKI Surabaya Bradlee Nainggolan yang menyampaikan, bahwa Indonesia adalah negara yang penuh dengan kebhinnekaan, beda suku, agama namun tetap bersatu. Masyarakat harus bisa beradaptasi dengan hal tersebut karena Indonesia memiliki ideologi Pancasila.
“Pancasila hari ini masih sakti, namun kita jangan hanya sibuk menghafal tanpa memaknai apalagi tanpa pengamalan,” tegasnya. [iib]

Tags: