Gandeng Donatur Luar Negeri untuk Percepat Pembangunan Daerah

Kepala Dinas PUPR Drs H Karna Suswandi MM saat melakukan survei lapangan jembatan yang terbuat dari kayu. [samsul tahar]

Kreativitas Salah Satu Kepala Dinas Bondowoso
Kabupaten Bondowoso, Bhirawa
Dalam rangka bentuk dukungan kepada Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni menciptakan manusia yang beriman, berdaya dan bermartabat, para kepala Organisai Perangkat Daerah (OPD) terus melakukan pembangunan baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia. Salah satunya seperti yang sudah dilakukan oleh Drs H Karna Suswandi MM yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bondowoso. Melalui jejaringnya, Kabupaten Bondowoso berhasil mendapatkan bantuan pembagunan jembatan gantung dari donatur asal Swiss.
Karna mengatakan bahwa dari tujuh titik yang telah ia survei, ada dua titik yang telah disetujui oleh donatur asal Swiss bernama Tony untuk dibangun jembatan gantung. Kedua titik ini terletak di Desa Grujugan Kecamatan Cermee dan di Desa Gentong. Untuk di Desa Gentong kata Karna, masih dibutuhkan beberapa hal yang harus diselesaikan agar segera diproses lebih lanjut.
“Yang di Gentong ini karena masih ada tebing, jadi donatur ingin itu segera diselesaikan atau dikepras. Supaya, nantinya setelah dibangun jembatan bisa maksimal,” ujar Karna, Selasa (6/6).
Karna menjelaskan bahwa pembangunan jembatan gantung ini murni didapatkan dari seorang donatur asal Swiss dan tidak menggunakan dana dari APBD Bondowoso. Donatur lanjut Karna, mempercayakan dirinya untuk memberikan opsi lokasi mana saja di Bondowoso yang butuh untuk dibangun jembatan. “Saya dipercaya saja untuk mencarikan beberapa opsi daerah yang butuh dibangunkan jembatan gantung, yang menentukan dapat tidaknya adalah mereka,” tambahnya.
Selain bantuan dalam hal pembangunan infrastruktur, Karna juga dipercaya oleh lembaga donasi internasional asal Jepang, Japan Foundation. Lembaga ini memfokuskan bantuannya pada bidang pendidikan yang ada di Bondowoso. Menurut Karna, bantuan dari Japan Foundation akan ia serahkan kepada beberapa sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif NU.
“Selain pembangunan infrastruktur, saya juga dipercaya untuk memberikan bantuan pendidikan dari Japan Foundation,” katanya.
Karna menyampaikan bahwa bantuan yang dikucurkan oleh Japan Foundation ini senilai Rp 1,5 miliar  dan akan khusus diberikan kepada sekolah yang masih belum memiliki gedung. Harapannya kata Karna, dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan sehingga sekolah tersebut bisa bersaing dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bondowoso.
Kemudian lewat jejaringnya juga, Karna dipercaya memberikan bantuan yang berasal dari Qatar Foundation kepada pondok pesantren. “Ini masih akan dibicarakan lebih lanjut, nanti akan saya sampaikan,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, ada sekian program inovatif yang dihasilkan oleh orang kelahiran Situbondo ini. Sejak diangkat menjadi PNS sebagai juru penerangan, Karna mengabdikan dirinya pada jalur kemanusiaan. Pada  2005-2009, Karna yang diangkat menjadi Camat Pakem dikenal dekat dengan masyarakat bahkan hingga saat ini.
Pada 2014, Karna diangkat menjadi Kepala Dinas Pengairan. Di sana, Karna menelurkan program inovatif bernama Gerakan Masyarakat Peduli Daerah Aliran Sungai (Gemapildasi). Program ini lagi-lagi mengajak masyarakat untuk bersama menjaga kebersihan daerah aliran sungai dan irigasi. Kemudian saat dilantik menjadi Plt Kepala Dinas Pertanian, Karna juga mengeluarkan kebijakan Bondowoso Istana Organik (Botanik).
Dan pada 2017, Karna kembali dipercaya oleh Bupati Bondowoso H Amin Said Husni untuk mengisi posisi dinas baru yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan berhasil mengeluarkan program Jalan Berwawasan Lingkungan (Jalan Wali). [Samsul Tahar]

Tags: