Gandeng DUDI, Perluas Lab Ritel SMK

Kasi Manajemen Dikmenjur Dindik Jatim Karyanto dan People and Career Development GM Alfamart Julianus Ginting saat meresmikan laboratorium ritel Alfamart Class di SMKN 10 Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

Kasi Manajemen Dikmenjur Dindik Jatim Karyanto dan People and Career Development GM Alfamart Julianus Ginting saat meresmikan laboratorium ritel Alfamart Class di SMKN 10 Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kerjasama antara pendidikan kejuruan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri terus meluas di Jatim. Salah satunya ialah program keahlian pemasaran dan bisnis yang baru-baru ini tengah gencar didirikan alfmart class sebagai laboratorium ritel di sekolah.
Seperti di SMKN 10 Surabaya, ratusan siswa langsung tertarik ikut dalam laboratorium pengelolaan bisnis ritel di areal sekolah yang merupakan program hibah  dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. “Yang bisa masuk laboratorium ritel ini siswa kelas X. Dari 120 siswa kelas X jurusan pengelolaan bisnis, semuanya berminat. Cuma kami seleksi dan hanya ada 31 siswa yang bisa ambil konsentrasi ritel,” tutur Kepala SMKN 10 Surabaya Anisa usai peresmian Alfamart Class di areal sekolahnya, Selasa (22/9).
Program keahlian bisnis sesungguhnya memiliki banyak konsentrasi terapan. Diantaranya ada administrasi, perjalanan wisata, perbankan, ritel dan lainnya. Namun, bagi siswa yang ingin konsentrasi di laboratorium ritel ini perlu seleksi.
Selain tes, beberapa kriteria diberlakukan bagi siswa yang mengambil konsentrasi ritel. Di antaranya, penampilan menarik, lancar berkomunikasi, kemampuan berbahasan serta tinggi badan.
People and Career Development GM Alfamart Julianus Ginting menyebut, keberadaan Alfamart Class merupakan tindak lanjut penandatanganan MoU dengan Gubernur Jatim Soekarwo terkait implementasi kurikulum Alfamart Class di 53 SMK di Jatim pada 3 Agustus lalu.
“SMKN 10 Surabaya merupakan SMK ke-6 di Jatim yang menerapkan kurikulum Alfamart Class setelah SMK PGRI 3 Malang, SMKN 1 Madiun, SMK Bisri Syansuri Jombang, SMKN 2 Blitar, dan SMK Islam 1 Trenggalek,” kata Julianus yang juga hadir di SMKN 10 Surabaya.
Di Surabaya, SMKN 10 merupakan SMK pertama yang menerapkan kurikulum Alfamart Class. “Besok (hari ini) Alfamart Class di SMKN 4 Surabaya dibuka. Setelah itu di SMKN Cerme Gresik dan di Sumenep,” sambungnya.
Ada 120 kompetensi atau paket keahlian bisnis ritel yang diajarkan. Di Indonesia, kata Julianus, ada 96 SMK yang meneriba hibah CSR berupa laboratorium ritel. Semua kebutuhan barang ritel dipasok, disertai pendampingan dan pengawasan berkala. Guru SMK yang ada sebelumnya diberi pelatihan, selanjutnya mengajar siswa. Jika diperlukan bantuan pelaku ritel langsung, pihak Sumber Alfaria Trijaya akan mengirimkan personilnya.
“Investasi tergantung besaran laboratorium.Tiap laboratorium nilai investasinya sekitar rp100 jutaan. Semua dihibahkan. 100 persen dikelola siswa, termasuk provit kami tidak mau tahu. Manajemen dan pengadaan barang bisa dikonsultasikan ke kami. Ada tim supervise yang datang mengecek barang apa saja yang habis,” pungkasnya. [tam]

Rate this article!
Tags: