Gandeng Jamkrida dan Bank UMKM, Bank Jatim Buat Program Si Umik

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Potensi besar sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jatim, nampaknya menjadi perhatian serius Bank Jatim. Bekerjasama dengan Bank UMKM dan Jamkrida yang juga BUMD milik Pemprov Jatim, bank plat merah itu akan menelurkan program Si Umik (Surat Izin Usaha Mikro Kecil) yang dikhususkan kepada para UMKM yang fisibel namun belum bankabel.
“Si Umik itu nantinya para pelaku usaha UMKM bisa mendapatkan ATM sekaligus SIUP sehingga program ini sifatnya financial dan fluktuation,” ujar Dirut Bank Jatim, R Soeroso saat dikonfirmasi Sabtu (28/6).
Lebih jauh Soeroso menjelaskan, bahwa Bank Jatim dalam program Si Umik hanya menjadi leading sektor untuk memenuhi kebutuhan permodalan dari Bank UMKM dan Jamkrida. “ Ini namanya Strategi Holding Company antar BUMD milik Pemprov Jatim yang bergerak dibidang keuangan, agar nantinya Bank Jatim bisa menjadi Bank Champion di Jatim,” harapnya
Mantan Dirut Bank UMKM Jatim itu mengakui inovasi program Si Umik itu dibuat supaya dapat membantu masyarakat Jatim khususnya pelaku UMKM supaya dapat berkembang dan mampu memenangkan persaingan dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Pertimbangan lainnya, lanjut Soeroso kinerja keuangan Bank Jatim pada semester pertama 2015 juga cukup bagus. Hal ini terlihat dari penyaluran kredit sebesar Rp.27,52 triliun (naik 14,40 % YoY), total aset sebesar Rp.47,6 triliun (naik 20,83% YoY) dan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK)  sebesar Rp.40,24 triliun (naik22,98% YoY).
Sementara dari sisi kredit, kata Soeroso pertumbuhannya juga cukup baik. Misalnya, kontribusi kredit komersial mencapai Rp.5,56 triliun (naik 18,89% YoY), diikuti kredit konsumer sebesar Rp.17,43 triliun (naik 13,52% YoY) dan kredit UMKM sebesar Rp.4,61 triliun (naik 12,54% YoY).
“Kredit UMKM terbesar dicatat dari kredit mikro yang naik 678,83% YoY dengan total kredit mencapai Rp.422 miliar . Kemudian diikuti kredit Pundi Kencana yang naik 58,63% YoY dengan total kredit sebesar Rp.1,06 triliun,” jelas Soeroso.
Senada, Dirut Bank UMKM Jatim Subawi mengaku senang dengan adanya strategi Holding Company BUMD Jatim dibidang keuangan. Pasalnya, kendala utama yang dihadapi Bank UMKM dalam membantu UMKM melalui pemberian kredit lunak dengan bunga 6 % per tahun adalah permodalan.
“Kalau Bank Jatim mau membantu permodalan, tentu akan semakin banyak kredit yang mampu diberikan Bank UMKM kepada pelaku UMKM di Jatim. Ini namanya simbiosis mutualism dan yang akan untung juga BUMD Jatim yang notabene milik masyarakat Jatim sendiri,” pungkas Subawi. [cty]

Tags: