Gandeng Komunitas Bahasa Asing dan Konsulat Jenderal

Wali Kota Tri Rismaharini ketika meninjau tempat pendaftaran warga yang bisa mendaftar langsung di tempat pendaftaran yang terletak di bagian depan.

Wali Kota Tri Rismaharini ketika meninjau tempat pendaftaran warga yang bisa mendaftar langsung di tempat pendaftaran yang terletak di bagian depan.

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Segala upaya dilakukan Pemkot Surabaya untuk menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) pada 2015 mendatang, salah satunya adalah dengan menggandeng komunitas bahasa asing dan Konsulat Jenderal Negara Sahabat untuk menambah ragam bahasa di rumah bahasa.
Kepala Bagian Kerjasama, Ifron Hadi Susanto rumah bahasa terus berbenah demi peningkatan kualitas kepada masyarakat. Salah satunya dengan terus menambah ragam bahasa asing.
Ifron mengatakan pihaknya tidak mau cepat puas dengan tersedianya delapan bahasa asing. ‘’Penambahan akan terus dilakukan. Kami menargetkan nantinya ada 15 bahasa asing yang bisa dilatih di Rumah Bahasa,’’ tutur alumnus Monash University, Melbourne, Australia ini, Rabu (27/8).
Dalam waktu dekat, Bahasa Arab bisa dilatih di rumah bahasa. Bahasa-bahasa negara Asia Tenggara seperti Tagalog (Filipina) dan Vietnam akan menyusul. Di samping, bahasa negara Eropa antara lain Italia dan Spanyol yang juga masuk dalam bidikan.
Demi memuluskan upaya tersebut, Ifron menggandeng sejumlah komunitas, universitas dan Konsulat Jenderal (Konjen) beberapa negara sahabat. Beberapa waktu lalu, Korea Trade-Investment Promotion Agency (Kotra) yang merupakan perwakilan perdagangan Korea di Surabaya memfasilitasi tenaga pengajar bahasa Korea.
Dua mahasiswi Busan University of Forign Study yang sedang magang di Kotra menjadi tutor bagi sekumpulan guru-guru yang diproyeksikan dikirim ke Busan, Korsel.
Pemkot Surabaya dan Pemkot Busan memang menjalin kerjasama sister city. Salah satu program kerjasama tersebut yakni pertukaran guru dan pelajar kedua kota. Nah, pelatihan berbahasa Korea di rumah bahasa ini diharapkan menjadi bekal para guru sebelum diutus berangkat ke Negeri Ginseng.
‘’Kami senang bisa berpartisipasi dalam program Rumah Bahasa ini. Ke depan, tidak menutup kemungkinan partisipasi ini akan terus ditingkatkan,” kata Dirjen Kotra, Son Byong Cheol di Surabaya.
Selain Korea, respon positif juga berdatangan dari beberapa konjen dan organisasi asing yang bermarkas di Kota Pahlawan. Antusiasme tersebut diapresiasi oleh Pemkot Surabaya. Ifron berharap momentum ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing.
‘’Sukarelawan yang mengajar di Rumah Bahasa tidak hanya warga Surabaya. Sudah mulai banyak native speaker yang menjadi tutor. Ini tentu menggembirakan karena peserta berkesempatan belajar langsung dari warga negara asing,” pungkas mantan Kasubag Luar Negeri di Bagian Kerjasama ini. [dre]

Tags: