Gandeng LSP, Disbudpar Jatim Perkuat SDM

17-MEA-2015Pemprov, Bhirawa
Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim terus mempersiapkan dan memperkuat sumberdaya manusia (SDM) di sektor kepariwisataan dan seni budaya.
Kepala Dinas Disbudpar) Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, dalam mempersiapkan memperkuat SDM di sektor seni budaya dan pariwisata, Disbudpar Jatim  bekerjasama Lembaga Standarisasi Profesi (LSP).
“Menghadapi MEA, memang akan banyak persaingan dengan segala-segalanya. Kondisi itu nantinya harus kita hadapi bersama. Sebab SDM yang merupakan faktor penentu untuk bisa bersaing,” kata Jarianto di kegiatan Festival Seni Nusantara di UPT Taman Budaya Jatim, Surabaya, Kamis (9/10).
Dengan mengikuti LSP, kata Jarianto, diharapkan SDM sektor kepariwisataan dan seni budaya bisa mendapatkan ijazah dan sertifikasi yang mendapatkan pengakuan baik dari skala nasional hingga internasional.
Menurutnya, saat ini Indonesia telah terikat dengan beberapa negara baik regional maupun internasional dalam perdangangan bebas sejak 2003 hingga 2020. Karena itu peningkatan SDM di sektor pariwisata dan seni budaya sangat dibutuhkan.
Bahkan, pemerintah kini telah menyiapkan perangkat hukum yang memayungi tenaga kerja Indonesia, memberikan sertifikasi, standarisasi, dan lainnya yang membuat kalangan pariwisata tidak perlu khawatir lagi menghadapi globalisasi di dunia kepariwisataan.
“Kita telah memiliki undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Khususnya pasal 52-53 yang telah memberikan dan mengatur SDM pariwisata,” katanya.
Meski mewujudkan hal itu (sertifikasi tenaga kerja) sangatlah berat dan kini Indonesia baru memiliki sembilan lembaga sertifikasi yang ada di tanah air, namun upaya itu akan terus ditingkatkan seiring kebutuhan sektor pariwisata.
Disbudpar Jatim berupaya berkonsentasi meningkatkan SDM sektor kepariwisataan diantaranya sertifikasi yang dilakukan secara bertahap ke berbagai bidang seperti bidang komunitas SPA, front office dan house keeping, hingga bidang Agrotourism dan Perhotelan.
“Misalkan saja, seniman harus menghasilkan karya kreatif dan bersaing secara internasional. Contohnya persaingan seniman, festival se Asia di Taman Chandra Wilwatikta. Mudah-mudahan tidak kalah dengan seniman negara lain. Selain menarik juga jadi tontonan dan tuntunan,” katanya.
Selain itu dalam mengejar MEA produk kepariwisataan dan seni budaya harus lebih ditingkatkan. “Sarana dan prasarana destinasi wisata juga perlu ada perbaikan, pelayan yang harus prima, dan sajian yang diberikan baik ditempat di destinasi harus tepat,” katanya.
Sebelumnya, Sekda Prov Jatim, Dr H Sukardi mengatakan, menghadapi MEA, pemprov juga sedang meningkatkan infrastruktur, perdagangan, pariwisata, investasi dan budaya. “Pemprov kini benar-benar totalitas dalam menjadikan Jawa Timur memiliki daya saing lebih baik untuk menuju era globalisasi,”katanya. [rac]

Tags: