Gandeng Mahasiswa dalam Mitigasi Bencana, BPBD Jatim Masifkan Peranan Tenpina

Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina) BPBD Provinsi Jatim digunakan sebagai sarana edukasi penanggulangan bencana.

BPBD Jatim, Bhirawa
Penanggulangan bencana alam perlu dilakukan melalui Pentahelix Approach (Pendekatan Pentahelix). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim terus bersinergi dan memaksimalkan fungsi tenda pendidikan bencana (Tenpina) dalam mitigasi bencana.

Tenpina ini pun menarik perhatian dosen selaku Koordinator Program Studi Manajemen Bencana di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, dr Christijogo Soemartono. Bersama beberapa mahasiswa, Christijogo mengunjungi tenda pendidikan bencana milik BPBD Provinsi Jatim, Kamis (26/11).

“Kedatangan dr Christijogo bersama mahasiswa ini dalam rangka sinergi pentahelix, yaitu unsur akademisi. Beliau ingin bekerjasama dengan BPBD Provinsi Jatim dalam upaya sosialisasi penanggulangan bencana melalui tenda pendidikan bencana,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Gatot Soebroto mewakili Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi.

Ke depannya, dijelaskan Gatot, unsur akademisi bersama BPBD Jatim akan melakukan sosialisasi ke seluruh wilayah Jawa timur. Hal itu merupakan penguatan peran komponen pentahelix untuk bersinergi dalam penanggulangan bencana. sebab penanggulangan bencana bukan urusan Pemerintah maupun BPBD saja, tapi semua unsur bisa bersinergi dalam upaya mitigasi bencana.

Dr Christijogo, sambung Gatot, memberikan pemahaman kepada mahasiswanya mengenai fungsi Tenpina dan Mosipena (mobil edukasi penanggulangan bencana) milik BPBD Jatim. Sehingga unsur akademisi dalam hal ini mahasiswa, dapat bersama-sama mensosialisasikan upaya penanggulangan bencana maupun mitigasi bencana kepada masyarakat.

“Tahun depan, Tenpina ini akan dijadikan bagian dari mata kuliah oleh dr Christijogo. Dan Tenpina ini akan dimasifkan peranannya bagi mahasiswa beliau dalam pendidikan maupun pada upaya penanggulangan bencana,” ungkap Gatot.

Selain Tenpina, sambung Gatot, tahun ini BPBD Jatim mempunyai terobosan melalui Mosipena, yaitu mobil edukasi penanggulangan bencana. Mosipena ini fungsinya hampir sama dengan Tenpina, hanya saja Mosipena ini bisa mobile kemana-mana. “Ke depannya bersama para mahasiswa, kami akan melakukan sosialisasi ke daerah-daerah dengan menggunakan Mosipena,” ucapnya.

Dalam Mosipena, masih kata Gatot, terdapat perpustakaan berjalan yang menyediakan buku-buku terkait kebencanaan. Kemudian ada layar lebar yang berfungsi untuk memutar video mengenai penanggulangan bencana. Selanjutnya ada miniatur kebencanaan beserta dengan keterangan mengenai kebencanaan.

“Mosipena ini bisa dipergunakan untuk semua yang berkaitan dengan sosialisasi penanggulangan bencana. Karena hanya ada di BPBD Jatim, maka BPBD Kabupaten/Kota bisa meminjam Mosipena ini sebagai sarana edukasi terkait kebencanaan,” pungkasnya.[bed]

Tags: