Gandeng OVO, FB UKWM Surabaya Ingin Berdayakan UMKM

Wakil Dekan II Fakultas Bisnis UKWMS Marlianan Junaedi menandatangi MuO dengan OVO. Penandatanganan ini merupakan kerjasama yang dibangun keduanya untuk memajukan pendidikan di UKWMS dan Pemberdayaan masyarakat.

Surabaya, Bhirawa
Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya lakukan kerjasama dengan OVO dengan menandatangi nota kesepahaman (MoU) untuk berdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan, Kamis (29/11).
Wakil Dekan II Fakultas Bisnis Marliana Junaedi mengungkapkan kerjasama akan dilaksanakan dalam bidang akademik dengan bentuk mentoring, coaching, dan magang.
“Selain itu kita juga berkomitmen untuk membuat cashlesssociety (komunitas non tunai) di lingkungan FB sendiri maupun UMKM binaan. Semoga hal ini akan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Marliana Junaedi.
Sementara itu, Direktur OVO Johny Widodo mengatakan kerjasama tersebut sebagai bentuk adaptif di era digital. OVO sebagai platform pembayaran digital juga membantu UMKM sebagai salah satu roda penggerak ekonomi.
“Ini juga sebagai bagian dari strategi untuk mempermudah transaksi non tunai masyarakat. OVO telah bermitra dengan beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia dan sudah tersedia 212 kota dan 350 ribu gerai,” ujar dia.
Johny mengatakan jika selama ini masih banyak yang memandang sektor UMKM sebelah mata. Ini karena banyak anggapan yang menilai jika usaha kecil tidak bisa berkembang bahkan setelah bertahun-tahun. Padahal, menurut dia proyeksi tahun 2018 di Indonesia sekitar 60 juta UMKM yang dapat menghasilkan Rp.1000 triliun yang termasuk dalam 60 persen produk domestic (PDB) dan pemanfaatan 97 persen tenaga kerja. Bahkan jika dibandingkan dengan Thailand, ada jauh lebih banyak sektor UMKM yang dimiliki Indonesia.
“Namun sayangnya UMKM kita melayani pelanggan yang jauh lebih sedikit. Sebenarnya digitalisasi bisa membantu menangani hal ini. fintech seharusnya bisa membantu perekonomian Indonesia” papar dia. Oleh sebab itu, sambung dia, pengelola fintech memiliki tugas untuk memastikan agar mreka yang semula transaksi keuangannya belum tercatat menjadi tercatat secara digital. Hal itu menurut dia bukan hal yang mudah karena harus mengubah kebiasaan transaksi masyarakat dari yang serba tunai menjadi non tunai. [ina]

Tags: