Gandeng SKK Migas Jabanusa, PWI Jatim Gelar Program UKW Angkatan ke-27

Ketua PWI Jatim Ainur Rohim saat pelaksanaan UKW Angkatan ke-27.

Surabaya, Bhirawa
Program Uji Kompetensi Wartawan (UKW) terus-menerus digelar oleh PWI Provinsi Jatim. Setelah pada 29 dan 30 Juli 2019 lalu PWI Jatim menggelar UKW angkatan ke 26, seminggu berikutnya PWI Jatim kembali menggelar program UKW untuk angkatan ke 27.
UKW angkatan ke 27 digelar selama dua hari, Selasa – Rabu, tanggal 6 dan 7 Agustus 2019, di Kantor SKK Migas Jabanusa, Jalan Veteran, Surabaya. Pelaksanaan UKW angkatan ke 27 yang mengusung tema ‘Menuju wartawan profesional dan kompeten’ ini terselenggara hasil kerjasama antara PWI Jatim dengan SKK Migas Jabanusa dan beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Ketua PWI Jatim Ainur Rohim mengatakan, program UKW angkatan ke 27 yang digelar oleh PWI Jatim bekerjasama dengan SKK Migas Jabanusa dan beberapa KKKS diikuti sebanyak 29 orang peserta. Mereka berasal dari berbagai media di Jatim maupun media nasional, baik cetak, online, radio maupun televisi.
Dari 29 peserta tersebut, sebanyak 18 orang wartawan mengikuti UKW kelas muda, enam kelas madya, dan lima orang wartawan mengikuti kelas utama.
“Selama proses uji kompetensi wartawan, mereka (para peserta) dibagi menjadi lima kelas, utama satu kelas, madya satu kelas, dan muda tiga kelas,” ujarnya, usai pembukaan UKW Angkatan ke 27 PWI Jatim, Selasa (6/8/2019) di Gedung SKK Migas Jabanusa, Jalan Veteran, Surabaya.
Menurut Ainur Rohim, uji kompetensi wartawan (UKW) ini merupakan cara untuk mengukur kemampuan dasar para peserta sebagai wartawan sesuai dengan level atau kelasnya, yakni kelas muda, madya, dan utama.
Sehingga, dengan digelarnya UKW dengan para pesertanya adalah para wartawan yang biasa meliput kegiatan SKK Migas, pihaknya berharap, wartawan di daerah, terutama daerah yang memiliki potensi migas kemampuannya menjadi semakin bagus dan berkembang.
“Dengan begitu si wartawan punya kemampuan memahami teks dan konteks tentang migas dengan benar. Ini sangat penting, agar jangan sampai yang dimaksud narasumber A, tapi ditulis B oleh wartawan,” jelasnya.
Hal itu sangat penting, karena ke depan, Jawa Timur, kata Ainur Rohim, akan menjadi tulang punggung produksi dan lifting migas nasional.
Sehingga kemampuan dan profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugas sehari-hari benar-benar sangat penting dan harus mengacu kepada kode etik jurnalistik (KEJ).
Hal senada disampaikan oleh Doni Ariyanto Kepala Humas SKK Migas Jabanusa. Menurutnya, sinergi antara media dengan dunia hulu migas di Jabanusa sangat penting, terutama di wilayah Jatim yang memiliki produksinya migas yang besar.
Untuk itu, pihaknya, kata Doni Ariyanto, jika setelah digelar UKW hasil kerjasama dengan PWI Jatim ini nanti manfaatnya besar untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, dan profesionalisme wartawan, maka ke depan pihaknya juga akan kembali menggelar kegiatan serupa.
“Jika nanti manfaatnya besar dan menjadikan tulisan wartawan semakin berkualitas, maka tahun depan UKW akan kita gelar kembali,” tegasnya. [iib]

Tags: