Gandeng Tim RisetMU Umsida, SMP Muhammadiyah di Sidoarjo Susun Strategi

Kepala SMP Muhammadiyah di Sidoarjo gandeng Tim riset Muhammadiyah Umsida untuk menyusun strategi keberlangsungan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

Sidoarjo, Bhirawa
Tim riset Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) gelar Forum Group Discussion (FGD) bersama kepala SMP Muhammadiyah se-Kab Sidoarjo, Senin (30/11). Langkah ini diharapkan mampu memberi solusi keberlangsungan pembelajaran SMP Muhammadiyah di Kabupaten Sidoarjo selama delapan bulan terakhir dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Berbagai persoalan lain seperti antisipasi siswa yang tidak memiliki fasilitas pendukung belajar dari rumah (BDR), akses internet yang terbatas dan kendala financial juga dibahas dalam kegiatan ini.
Ketua MKKS SMP Muhammadiyah Sidoarjo, Gatot Krisdiyanto mengungkapkan ada berbagai strategi yang telah diterapkan sepuluh SMP Muhammadiyah di Sidoarjo sebelumnya. Salah satu diantaranya memutar peruntukkan anggaran sekolah dengan mengalokasikan anggaran supervising guru ke kebutuhan lain.
“Jadi alokasi anggaran dana awalnya untuk kegiatan supervising guru, harus direalokasikan untuk kebutuhan lain. Belum lagi kemampuan guru dalam memahami IT juga variatif. Alhasil sekolah juga berupaya dalam memberikan motivasi dan stimulus agar para guru dapat menyampaikan pembelajaran dengan maksimal,” jabarnya.
Gatot menyebut strategi lain yang digunakan sekolah yakni kegiatan MSG atau morning spiritual gathering yang didalamnya meliputi ngaji, briefing, dan berinfaq. Kegiatan tersebut diakuinya membantu keuangan sekolah. Sebab, dana dari infaq guru dan karyawan sekolah digunakan untuk membantu siswa yang kekurangan.
Akan tetapi, lanjutnya, sistem kegiatan MSG offline hanya diikuti setengah dari seluruh guru dan karyawan sekolah. Sedangkan setengahnya lagi tetap mengikuti kegiatan secara online menggunakan aplikasi zoom.
“Harapan kami hasil penelitian ini sampai ke PWM dan pemerintah. mudah mudahan pemerintah lebih serius menangani covid agar segera selesai. Karena negara-negara lain sudah melandai (grafiknya) dan kita masih di kondisi tidak menentu seperti ini. kita berharap pemerintah juga memandang kami sebagai bagian partner untuk mencerdaskan anak bangsa sehingga tidak ada kebijakan yang merugikan sekolah swasta dan sekolah negeri,” jabarnya.
Sementara itu, Ketua tim Riset Muhammadiyah, Muhammad Yani menambahkan penelitian yang dilakukan ini untuk mengetahui upaya SMP Muhammadiyah di Sidoarjo bertahan selama era pandemi Covid-19, ditengah keuangan terdampak Covid-19.
“Berdasarkan temuan kami di lapangan banyaknya kendala yang di hadapi sekolah selama pandemi ini dari sisi keuangan, SDM, Kurikulum dan Sarpras,” katanya.
Dari hasil penelitian ini, sambung dia, akan dipublikasikan sebagai bahan masukan bagi pemerintah, Majelis Dikdasmen Muhammadiyah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi terbaik agar Indonesia segera keluar dari situasi pandemi khususnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. [ina]

Tags: