Gandeng TNI AL, Gembleng Jiwa Patriotisme Peserta Didik Baru

Kepala Cabang Dindik Jatim di Wilayah Surabaya, Sukaryantho, Kepala SMKN 2 Surabaya dan Laksma Lantamal V Edwin berfoto bersama peserta usai gelar apel pembukaan pendidikan karakter di lapangan Lantamal V Surabaya, Kemarin (30/7)

SMKN 2 Surabaya Gelar Upacara Pendidikan Karakter di Lantamal V Surabaya
Surabaya, Bhirawa
Pembentukan karakter menjadi pondasi utama dalam proses pendidikan di Indonesia. Hal tersebut berlaku untuk semua jenjang pendidikan, mulai usia dinj hingga anak-anak muda yang kini duduk di bangku SMK. Oleh SMKN 2 Surabaya, hal tersebut dibangun melalui upacara pendidikan karakter di kawasan Lantamal V Surabaya, Senin (30/7).
Sebanyak 837 siswa dari SMK Negeri 2 Surabaya mengikuti kegiatan pendidikan karakter di bawah komando TNI AL.
Laksamana Pertama Lantamal V, Edwin menuturkan pentingnya pendidikan karakter dalam pembangunan bangsa. Dengan karakter positif yang terbentuk sejak dini, anak-anak bangsa ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan masa depan.
“Pintar saja tidak cukup jika karakter belum terbentuk. Ini akan berdampak pada mentalitas mereka ketika menghadapi serangan budaya luar,” ungkap Komandan Upacara Pembukaan Pendidikan Karakter Lantamal V Surabaya ini.
Tentu berbeda ketika siswa sudah tertanam pendidikan karakter yang tangguh, sambung dia, dengan membekali keahlian dan pengetahuan sesuai dengan kemajuan zaman, gempuran proxy war yang merongrong bangsa bisa terselesaikan dengan jiwa patriotisme. Ia menuturkan sebagai negara yang diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan saling tolong menolong, pihaknya akan menanamkan 30 karakter yang akan dibangun dalam diri peserta, selama masa karantina siswa SMKN 2 Surabaya beberapa hari kedepan.
“Untuk penguatan pendidikan karakter ini, kami membekali mereka 30 karakter. Nanti kita akan lihat berapa target yang tercapai. Penanaman ini sebagai bentuk kesiapan mereka menghadapi perubahan zaman. Salah satunya yang paling vital adalah jiwa menghormati seorang guru dan kerjasama dalam tim,” papar lulusan Akademi Angkatan Laut angkatan 37 tahun 1991 tersebut.
Kalau melihat sikap siswa terhadap guru zaman dulu, imbuh dia, siapapun akan angkat topi. Karena guru sangat dihormati kala itu. Berbeda dengan saat ini, meskipun dalam konteks yang sama, namun guru tidak hanya melakukan tugasnya sebagai pengajar. Namun ia harus menjadi seorang menthoring, partner dan teman bagi siswa.
“Pola-pola perubahan inilah yang coba kita tangkap dalam sebuah momentum. Momentum hanya butuh kecepatan. Jika kita lengah, maka hal ini akan berbahaya bagi karakter siswa,” tutur dia.
Sebagai dasar penguatan pendidikan karakter ini, lanjut dia, pihaknya menerapkan strategi desain by team. Hal tersebut akan membentuk semangat kerjasama antar peserta.
Penting kita terapkan Desain by team. Karena yang ditemui saat ini, banyak sekali kejadian intoleransi.
“Kita kumpulkan mereka dalam satu kelompok untuk menyelesaikan masalah yang kami berikan. Dalam satu kelompok pasti ada yang berbeda paham, itu yang kita tuju. Kami ingin mereka bisa menghargai perbedaan paham itu,” jelas dia.
Sehingga, tambah dia, nantinya jika mereka berhadapan dengan orang-orang yang berbeda pemahaman dengan dirinya, mereka bisa menjaga toleransi dan semangat NKRI. Dengan begitu mereka akan lebih mudah menghargai kekurangan dan perbedaan imbuh dia.
Koordinator pelaksana pendidikan karakter Lantamal V Surabaya, Letkol Laut Pelaut Roni Sutadi menambahkan, selama tujuh hari, mulai tanggal 30 Agustus hingga 4 Juli peserta akan terbagi menjadi dua gelombang. Di mana nantinya mereka akan di berikan materi bela negara, Wawasan nusantara, nasionalisme dan patriotisme, serta kepemimpinan pancasila.
“Materi-materi yang kami sampaikan diarahkan langsung untuk mental mereka. Karena negara kita adalah negara patriotisme, maka kita bentuk karakter mereka kesana. Selain itu kita juga tanamkan jiwa nasionalisme, merah putih di dada agar mereka mempunyai sikap dan jiwa bela negara,” tutur Pjs Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal V Surabaya ini.

Persiapkan Generasi Emas, SMKN 2 Surabaya Imbangi dengan Karakter Building
Kolaborasi penguatan pendidikan karakter yang dilakukan SMK Negeri 2 Surabaya bersama TNI AL mendapat apresiasi dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim wilayah Surabaya Dr Sukaryantho. Pihaknya mengungkapkan, jika kerjasama diantara dua instansi ini merupakan upaya awal dalam mempersiapkan genersi emas untuk membangun bangsa melalui penguatan karakter.
“Kolaborasi ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kami. Karena kita perduli dengan masa depan anak-anak, perduli dengan pendidikan mereka, sehingga kami ingin anak-anak tumbuh menjadi anak-anak hebat, berkarakter dan berjiwa nasional,” jelas dia.
Lebih lanjut, kolaborasi semacam ini menurutnya sangat menarik dan dibutuhkan oleh setiap sekolah untuk menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme pada diri siswa. Mereka berhak mendapatkan pengetahuan yang lebih rinci dan detail. Kita ingin anak-anak mempunyai sikap iman yang kuat, disiplin, jujur dan berjiwa nasionalis papar dia.
Sehingga, sambung dia, dalam menghadapi tantangan milineal kedepan Indonesia harus bersiap secara karakter tidak hanya secara Nasional Building. Jika generasi muda ini kuat, maka mereka akan menjadi pejuang yang hebat. “Kita harus optimis itu. Dan itu terlihat dari sini (Pendidikan karakter SMKN 2 Surabaya, red),” tegas dia.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Surabaya, Djoko Priatmodjo menuturkan, penguatan pendidikan karakter yang dibangun bersama TNI AL untuk siswa didik baru merupakan bentuk konsistensi dalam menerapkan sikap disiplin dalam diri siswa. Pihaknya ingin anak-anak bangga menjadi bagian dari SMK khususnya SMKN 2 Surabaya.
“Untuk meningkatkan sikap disiplin siswa, kami akan mengundang pihak TNI AL setiap bulan atau setiap minggu untuk terus menguatkan pendidikan karakter mereka. oleh karenanya, mereka kami bawa kesini untuk hasil yang lebih baik Harap Djoko. [ina]

Tags: