Gandeng UMM, USAID Perkuat Tata Kelola PTS

4-mut-ummKota Malang, Bhirawa
United States Agency for International Development-Higher Education Leadership and Management (USAID-HELM), memberikan kepercayaan kepada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk mengembangkan modul pelatihan Manajemen Keuangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
UMM, juga diberikan kewenangan menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) bagi pelatih modul tersebut. Ini menjanjadi satu-satunya PTS yang menjadi mitra USAID dalam mengemban amanah tersebut.
Kepala Badan Pengendali Internal UMM, Dr. Juanda, kepada wartawan Rabu (3/8) kemarin, mengutarakan, UMM dianggap layak sebagai role model yang bisa ditularkan pada PTS lain. SDM nya, dianggap cukup dan layak untuk menyusun modul tata kelola keuangan.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari sejak tanggal 1 Agustus kemarin itu, merupakan kolaborasi USAID dan UMM untuk meningkatkan kapasitas PTS dalam bidang pengelolaan keuangan.
Pelatihan meliputi perencanaan dan anggaran, pengadaan barang dan jasa, penyusunan laporan keuangan, dan internal audit. Sedangkan kegiatan dihadiri 44 peserta yang terdiri dari 18 PTS, diantaranya 7 PTS mitra USAID-HELM (termasuk UMM) dan 11 PTS yang berlokasi di Malang.
HELM sendiri merupakan program peningkatan kapasitas pengelolaan pendidikan tinggi yang didanai USAID. Bekerjasama dengan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), program USAID-HELM berfokus pada empat bidang kegiatan, yakni Kepemimpinan dan Administrasi Pengelolaan Keuangan, Penjaminan Mutu, serta Kolaborasi dengan Pihak Eksternal.
Juanda menambahkan, poin-poin program TOT HELM, mulai dari anggaran, proses pengadaan, laporan keuangan dan audit merupakan bagian tak terpisah dari prinsip Good University Governance atau tata kelola universitas yang baik. “Tata kelola universitas yang baik, salah satu pilarnya ya dari aspek akuntabilitas keuangan,” ungkap Juanda.
Hingga saat ini, diakui Juanda, sebagian besar PTS belum memiliki modul Tata Kelola Kuangan yang baik. Ini, berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Karena PTS secara menejemen saja sudah beda.
“Kalau menggunakan modul PTN, nggak nyambung, Oleh karena itu, PTS harus membuat sendiri modulnya,” terangnya.
Sementara itu, Addie Permono, Financial Management Systems Specialist HELM, menjelaskan tujuan dari program TOT yakni untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para pelatih untuk mengelola program pengembangan profesional di perguruan tingginya masing-masing.
“Selain itu, program TOT ini untuk memberikan dukungan langsung dan mentransfer keahlian di bidang desain pelatihan dan pengembangan, penyampaian materi dan manajemen pelatihan,” terang Addie.
Metodologi TOT, sendiri, lanjut Addie, yaitu penekanannya pada pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selama lima hari, peserta diharapkan terlibat aktif dalam setiap sesi pelatihan dengan menggunakan alat pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran. [mut]

Tags: