Gandeng Unwaha dan Baznas, Desa Banjarsari Bakal Dijadikan Smart Village

Penandatangan MoU Smart Village Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Selasa siang (26/1). [arif yulianto]

Jombang, Bhirawa
Pemerintah Desa (Pemdes) Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang menggandeng beberapa pihak, diantaranya, Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha), Tambak Beras, Jombang dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jombang serta sebuah perusahaan untuk menjadikan desa ini menjadi Smart Village. Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) terkait hal ini dilakukan di Banjarsari Agro Community (BAC), Selasa siang (26/1).
Menurut Kepala Desa Banjarsari, H Basyarudin, smart village yang digagas ini menekankan skala prioritas pada sektor pertanian untuk menuju kedaulatan pangan di desanya. ”Untuk itu kita bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Unwaha, dalam rangka memberikan kuliah gratis yang dicanangkan Pak Rektor dan Civitas Akademika Unwaha untuk mencerdaskan masyarakat, khususnya yang berusaha di bidang pertanian. Sehingga dengan masyarakat petani yang cerdas nantinya diharapkan mampu menghasilkan produktifitas dan kualitas hasil pertanian yang lebih bagus,” papar Basyarudin.
Selain cerdas di bidang pertanian, pencanangan Smart Village ini juga bertujuan agar masyarakat pintar di berbagai bidang yang muaranya yakni kemakmuran, kesejahteraan, dan keberkahan masyarakat Desa Banjarsari. Sementara untuk kerjasama dengan Baznas Kabupaten Jombang, Basyarudin menginginkan, ada sebuah penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya arti zakat yang sangat mempengaruhi keberkahan kehidupan masyarakat itu sendiri.
“Di samping itu Baznas Jombang akan berusaha bermitra dengan petani Banjarsari, tidak hanya menyadarkan dalam hal bersedekah, tapi juga Baznas juga berperan dalam rangka memberikan pendidikan dan bantuan-bantuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas petani,” papar Basyarudin lagi.
Sementara untuk kerjasama dengam sebuah perusahaan yakni, PT Data Buana Nusantara, untuk menjawab tantangan tentang betapa pentingnya Media Sosial (Medsos) maupun internet untuk masyarakat. ”Baik untuk pendidikan maupun untuk yang lain,” tandas Basyarudin.
Sementara itu, Rektor Unwaha, Tambak Beras, Jombang, Anton Muhibuddin menjelaskan, pihaknya dalam hal ini mendukung dalam hal pembiayaan kuliah bagi masyarakat Desa Banjarsari. ”Memang kami pakai label kuliah gratis, tapi sebenarnya dibiayai dari Unwaha sendiri. Yang nilainya per orang sekitar Rp12 juta sampai Rp15 Juta untuk empat tahun, syaratnya Fakultas Pertanian,” jelas Rektor Unwaha.
Selain dukungan berupa pembiayaan kuliah, sambung Anton Muhibuddin, pihaknya juga akan mensupport dalam hal ilmu di luar kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah. Hal ini kata dia, untuk membangun kemandirian masyarakat petani Desa Banjarsari.
“Seperti membuat pestisida sendiri, kita berikan ilmu itu. Bikin pupuk organik sendiri, kemudian bagaimana lahan tidak banyak hama dan penyakitnya, kita berikan jasanya, kemudian untuk wisata, kita berikan jasa, ilmu, kita berikan biaya,” ucap Anton Muhibuddin.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Jombang, Didin Ahmad Sholahudin mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Pemdes Banjarsari untuk mengerjakan lahan seluas 1, 5 hektar untuk ditanami Padi organik. ”Dan nanti hasilnya, akan kita beli langsung. Kami akan ‘support’ pembiayaan di pupuknya, dan kami juga berharap ada partisipasi dari masyarakat. Karena kami memandang, konsep ini menyertakan banyak warga untuk berperan serta,” kata Didin Ahmad Sholahudin. [rif]

Tags: