Ganti Porkab dengan Kejuaraan Piala KONI

Firman Efendi.

Firman Efendi.

Kab Mojokerto, Bhirawa.
KONI Kabupaten Mojokerto memastikan pelaksanaan kejuaraan Piala KONI bakal digelar menggantikan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) yang selama ini menjadi agenda rutin. Piala KONI tidak akan digelar untuk menggantikan Porkab seterusnya, namun hanya bersifat sementara.
Khusus tahun ini KONI Kabupaten Mojokerto sengaja menghilangkan Porkab lantaran padatnya agenda cabor. Namun, menghapus Porkab bukan berarti menghilangkan semangat menelurkan atlet yang disiapkan untuk Porprov VI 2019 mendatang.
Pasalnya, KONI tengah merancang agenda Kejurkab yang akan diikuti serentak seluruh cabor yang dinaungi.
Sekretaris KONI Kabupaten Mojokerto, Subandi menjelaskan, hilangnya Porkab ke-IV tahun ini bukan berarti sengaja dihilangkan selama-lamanya.
KONI hanya mengundur jadwal pelaksanaan Porkab ke-IV di tahun mendatang sebagai langkah penyesuaian terhadap Porprov.
Pasalnya, periode pelaksanaan Porprov yang awalnya 2 tahunan kini dirubah oleh Gubernur Jatim menjadi agenda 4 tahunan, menyesuaikan PON. ”Dasarnya ya kalau dilaksanakan Porkab tahun ini, atlet yang terpantau jadi nanggung jika harus diturunkan di Porprov yang kurang 3 tahun lagi,” kata Firman Efendi, Ketua KONI Kabupaten Mojokerto, Senin (5/9) kemarin.
Kendati demikian, KONI tetap  memberikan porsi lebih untuk pengembangan olahraga dan atlet ditingkat cabor selain lewat porkab. Yakni, dengan menggelar Kejurkab serentak yang akan digeber akhir September hingga November nanti. Tak kurang dari 29 cabor yang dinaungi bakal kembali menunujukkan kontribusi menelurkan bakat-bakat baru lewat kejurkab. ”Minggu depan baru kita rapatkan bersama cabor soal rencana Kejurkab serentak. Rapat itu nanti ya membahas cabor-cabor mana saja yang siap. Dan diatur sekalian jadwalnya,” tambah Firman.
Selain sebagai pengganti Porkab, Kejurkab serentak ini juga difungsikan untuk lebih merapikan proses regenerasi atlet sesuai jenjang usia dan spesialisasi nomor yang diikuti. Sebab, dari data inventarisir atlet yang dimiliki KONI, ada keterputusan regenerasi akibat sulitnya pemantauan atlet di masing-masing cabor. Dari Kejurkab serentak inilah, diharapkan mampu melahirkan atlet masa depan tangguh milik aset Kabupaten Mojokerto.
”Kalau serentak seperti ini minimal ada sistem yang bisa mengatur regenerasinya. Sekaligus untuk merancang pembinaan atlet jangka panjang,” pungkas Firman Efendi. [kar]

Tags: