Gantikan Agoes Subagijo, Nur Solekan Jabat Plt Sekkab Nganjuk

Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat mengambil sumpah 13 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkab Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Mutasi Awal Tahun Bupati Novi
Nganjuk, Bhirawa
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat kembali membuat kejutan di pergantian tahun dengan melengserkan Agoes Subagijo dari jabatan Sektretaris Kabupaten (Sekkab). Lebih mengejutkan lagi adalah ditunjuknya Gunawan Widagdo menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Banyak kalangan mempertanyakan pelengseran Agus Subagijo sebagai Sekkab yang 8 bulan lagi akan memasuki masa pensiun. Agoes Soebagijo menjadi Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan. Sebagai gantinya ditunjuk Plt Sekkab, Nur Solekan yang juga Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nganjuk.
Sementara penunjukkan Gunawan Widagdo sebagai Kepala Dinas PUPR juga menjadi polemik di kalangan masyarakat anti korupsi. Menginggat, Gunawan Widagdo pada tahun 2014 silam sempat terjerat kasus dugaan korupsi pembangunan Jembatan Karangsemi yang nilai proyek saat itu mencapai Rp 6.844.803.000.
Alasan mutasi di pergantian tahun, Bupati Novi Rahman Hidayat menjelaskan, bahwa pihaknya butuh percepatan pembangunan ditengah tuntutan masyarakat yang semakin kuat. Pembangunan di Nganjuk harus bisa sejajar atau bisa lebih baik dari daerah lain di Jawa Timur, makanya percepatan sangat kami harapkan dalam pelaksanaan program kerja tahun 2020. ” Untuk itu kami menunjuk Plt Sekda Nganjuk saudara Nur Solekan,” kata Novi Rahman Hidhayat usai melantik pejabat Pemkab Nganjuk, Selasa (31/12) sore.
Dijelaskan Bupati Novi Rahman Hidhayat, pihaknya mengharapkan Plt Sekda betul-betul mampu mengawal dan mempertanggung jawabkan pada pimpinan terhadap pencapaian program kerja, kebijakan agenda pembangunan, dan percepatan pembangunan di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2020.
Disamping itu, Plt Sekda juga harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sebagai pengkoordinator untuk menjalin sinergi, menjalin kerjasama, menterjemahkan kebijakan, memperkuat sinergi dengan bawahan dan dengan seluruh pejabat, menjalin koordinasi dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), dan sebagainya.
“Yang pasti, tidak boleh ada miskomunikasi antar pejabat, Forkopimda, dan lainya di Kabupaten Nganjuk dalam menjalankan program kerja dan kebijakan,” ucap Bupati Novi.
Sementara untuk pejabat kepala dinas yang dilantik, ungkap Mas Novi, semuanya harus memiliki etos kerja, inovasi, kreatif, mampu membaca peluang dalam program kerjanya, disiplin, menjunjung komitmen, dan sebagainya. “Kami ingin tahun 2020 nanti semua pejabat mampu bekerja lebih cepat dua kali lipat dalam percepatan pembangunan, tidak boleh lagi ada keterlambatan dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” tandas Bupati Novi.
Pada tahun 2019 ini, ungkap Mas Novi, pihaknya sudah menyelesaikan tugas setahun penuh. Untuk itu, memasuki tahun 2020 diharapkan ada kinerja baru dan OPD di sektor masing-masing tingkatkan kinerja. Jika ada bawahan yang tidak loyal pada pekerjaan dan tidak mau bekerja pada pimpinan akan diberikan sanksi sesuai tupoksi. Dan kalaupun tidak bisa bekerja akan ditempakan sesuai kapasitasnya. “Kami butuh teamwork yang inovatif, mampu membaca peluang, mampu memaksimalkan memanfaatkan anggaran yang ada untuk pembangunan,” ucap Mas Novi.
Total pejabat eselon II A yang dilantik Selasa sore (31/12), berjumlah 13 orang. Diantaranya, Kepala Dinas PUPR, Fajar Yudiono, dimutasi menjadi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olah Raga dan Kebudayaan. Pejabat baru yang menduduki Dinas PUPR, adalah Gunawan Widagdo, yang sebelumnya Kepala Badan Pendapatan.
Selanjutnya Putu Winasa yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pemerintahan ditunjuk sebagai Kepala Badan Pendapatan. Kemudian Ir. Soekonyono, Kepala Kearsipan dan Perpustskaan Daerah, kembali menjabat Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD). Ir. Muslim Harsoyo yang sebelumnya menjabat Asisten Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan dipindah menjadi Kepala Kearsipan dan Perpustakaan Daerah. [ris]

Tags: