Garam Gagal Panen, Berharap Gubernur Layangkan Surat Ke Pusat

Pada cuaca yang normal, produksi panen garam bisa meningkat. Namun, tahun ini gagal panen membuat petani garam butuh bantuan, HMPG berharap Gubernur Jatim mengirim surat ke pemerintah pusat agar petani garam menerima bantuan. [Rachmat Caesar]

Pada cuaca yang normal, produksi panen garam bisa meningkat. Namun, tahun ini gagal panen membuat petani garam butuh bantuan, HMPG berharap Gubernur Jatim mengirim surat ke pemerintah pusat agar petani garam menerima bantuan. [Rachmat Caesar]

Pemprov, Bhirawa
Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jatim menyebutkan kalau produksi garam secara nasional dan di Jatim khususnya mengalami kegagalan panen di tahun 2016. Totalnya kurang lebih 10 persen produksi garam dibandingkan tahun 2015.
Pihak HMPG mengusulkan agar Gubernur Jatim menyatakan tahun ini gagal panen garam, kemudian mereka juga meminta agar gubernur melayangkan surat ke pemerintah pusat agar berkoordinasi lintas menteri dalam memberikan bantuan kepada petani garam.
Di Jatim, kegagalan panen mencapai 7-8 persen dari produksi garam tahun 2015 sebanyak 1 juta lebih. “Tahun ini merupakan kegagalan panen. Kami minta pemerintah upaya membantu petani garam agar lebih mempunyai kepedulian diantaranya adanya diversifikasi usaha,” kata Ketua HMPG Jatim, Muh Hasan, Kamis (17/11).
Adanya gagal panen ini, HMPG meminta juga pemerintah segera melakukan pendataan untuk menyesuaikan kebutuhan. “Apakah kebutuhan garam kita itu memenuhi untuk kebutuhan konsumsi atau tidak itu bisa dilihat dari data. Total sisa stok tahun 2015 berapa, dan produksi garam tahun 2016 berapa. Nanti ketemu jumlah untuk kebutuhan garam konsumsi kita atau tidak. Jika tidak memungkinkan dan tidak terpenuhi, maka pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan impor. Jangan sampai kebijakan impor ini tidak dibarengi dengan data yang valid,” tandasnya.
Di Jatim yang merupakan salah satu lumbung garam nasional, lanjutnya, maka tim HMPG juga sudah melangsungkan monitoring. Hasilnya memang ada 90 ribu ton itu, maka diputuskan gagal panen. “Support dari Pemprov Jatim untuk melayangkan surat ke pusat karena gagal panen. Maka, diharapkan Pemprov Jatim bisa mendorong Pemerintah Pusat berkoordinasi dengan lintas menteri dalam memberikan bantuan pada masyarakat petani garam,” ujarnya.
Sementara,  Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim (Diskanla Jatim) menyatakan jika target pemenuhan garam tahun ini terpenuhi. dari total 4,1 juta ton, sebanyak 60 persen bisa dipenuhi oleh Jatim.
“Saat ini stok garam nasional masih terpenuhi, bahkan ada sisa 3 juta ton. meski sepanjang tahun cuaca hujan terus, namun hal tersebut tidak mempengaruhi jumlah garam kita. saat ini stok garam masih aman,” ujar Kepala Diskanla Jatim, Heru Tjahyono, Kamis (17/11).
Dia melanjutkan, Jatim terus berusaha dapat memenuhi kebutuhan garam, baik secara nasional maupun di dalam provinsi. Itu termasuk kebutuhan garam industri dan garam konsumsi dengan berbagai rekayasa.
Ketika ditanya mengenai perlukan impor garam saat ini, dirinya mengatakan, sebenarnya bukan bisa atau tidaknya impor. Tetapi ada aturan tersendiri untuk melakukannya. “Impor ini masalah kebutuhan untuk menekan harga dipasar agar menjadi stabil dan bisa terjaga. saya rasa tahun ini harga garam dipasaran cukup terkendali,” paparnya..
Masih menurut Heru, untuk tahun 2017, pihaknya berharap kualitas serta kuantitas garam bisa naik. dari yang tahun ini nacl-nya berada di angka 83. diharapkan tahun depan bisa mencapai 93-94 NACL-nya. [rac]

Tags: