Garam Grosok di Bojonegoro Naik, Ikan Asin Ikut Naik

Salah satu pedagang ikan laut di pasar kota Bojonegoro sedang menjajakan dagangannya. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Tidak hanya garam krosok atau curah dan garam dapur,  harga ikan asin di pasar kota Bojonegoro juga ikut naik. Kenaikan harga ikan asin berkisar antara Rp 5.000 – Rp 1.000 per ons. Meski pun terjadi kenaikan, di pasar tradisional Bojonegoro tidak berpengaruh terhadap permintaan ikan yang diawetkan dengan garam tersebut.  Mereka tidak hanya menyediakan berbagai jenis ikan asin laut, juga menyediakan ikan asin air tawar.
Ikan tawes asin Rp 4.000 per ons, naik menjadi Rp 4.200, ikan asin sepat potong kepala dari yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 6.500 naik menjadi Rp7.500 per ons. Kenaikan harga ini sudah terjadi lama sejak kenaikan harga garam. “Sejak garam langka harga ikan mengalami kenaikan,” jelas Sulastri, kemarin (9/8).
Ia mengaku akibat kenaikan harga ikan berimbas kepada daya beli masyarakat. Sehingga omzet berjualan menurun. Dia tidak berani menaikkan harga terlalu tinggi. Jalan keluarnya pedagang harus rela berkurang keuntungannya. “Kalau dijual tinggi pasti tidak laku,” ujarnya.
Pedagang lain, Sukardi mengatakan, meski pun ada kenaikan harga, permintaan tidak berkurang atau menurun. “Permintaan masih seperti biasa saja. Hanya saja memang ada konsumen yang sempat protes, akan tetapi setelah diberi penjelasan, mereka dapat memahami kenaikan tersebut. Kami juga tidak tahu apakah harganya akan terus naik atau tidak. Apabila harga beli naik, harga  jualnya juga disesuaikan,” tuturnya.
Harga garam krosok atau yang lebih dikenal dengan sebutan garam  kasar dari yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 4.000 per kilogram naik menjadi Rp6.000 bahkan ada yang sampai Rp7.000. [bas]

Tags: