Garda Bangsa Desak Buat Kurikulum Ormas

Kurikulum OrmasSurabaya, Bhirawa
Garda Bangsa Jawa Timur meminta kepada pemerintah agar membuat kurikulum tentang pemahaman Organisasi Masyarakat (Ormas).Dengan adanya kurikulum ormas maka para murid mengetahui tentang aliran paham yang menyimpang dari agama, atau tidak.
“Mereka (anak sekolah, red) harus mengetahui apa itu ormas. Mana ormas yang diakui oleh pemerintah. Sehingga murid tau mana ormas yang ilegal. Dengan begitu, mereka menahan diri dan tidak ikut terjerumus,” tegas Korda Garda Bangsa Jatim, Ka’bil Mubarak, di Surabaya, Kamis (14/1).
Menurut Ka’bil, peran orang tua juga sangat dibutuhkan agar benar-benar mengawasi anaknya. Tingkah laku putra-putrinya harus diperhatikan, sehingga dapat dicegah sedini mungkin apabila menyimpang. “Para orang tua harus pro aktif mengawasi anaknya. Ini untuk mencegah agar mereka tidak terjerumus,” katanya.
Pria yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim ini mempertanyakan siapa yang mengeluarkan ijin ormas Gafatar. Mengingat dalam undang-undang, pendirian ormas banyak persyaratan-persyaratan yang harus dipatuhi. Jika memang pemerintah yang mengeluarkan ijin, maka yang pertama kali yang harus bertanggung jawab adalah pemerintah.
Politisi asal PKB ini mengakui bahwa selama ini masyarakat sudah jenuh karena sering dihadapkan dengan paham yang menyimpang, seperti Negara Islam Indonesia (NII) dan ISIS. Tak lama kemudian muncul Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Pemerintah harus segera menindak aliran paham yang menyesatkan. Namun harus dipilah antara pengikut dan pemimpinnya. Mengingat pengikutnya menjadi korban, sehingga dapat diberi pemahaman agar kembali jalan yang benar.
Antisipasi Teroris
Komando Garda Bangsa (KGB) Jawa Timur siagakan seluruh personil untuk mengamankan di masing – masing kota dan kabupaten. Terkait peristiwa ledakan bom di jalan Thamrin, Jakarta, yang menewaskan 16 orang dan 4 pelaku pengeboman.
Ketua KGB Jatim, Chusainuddin, mengaku, dengan kekuatan 3 ribu lebih anggota tersebar di seluruh Jatim, KGB akan melakukan koordinasi dengan Polri. Pola pengamanan objek vital nantinya akan mengikuti kondisi di masing – masing wilayah.
“Kami (KGB) sudah terlatih secara tenaga dan mental untuk menghadapi situasi sulit. Pembinaan kemarin (diklat) akan menjadi bekal mengamankan kewilayahan,” terangnya, Kamis (14/1).
Kata politisi PKB ini, aksi teror diprediksi tidak akan terjadi di Jakarta saja. Kewaspadaan masuk ke Jawa Timur juga menjadi skala prioritas pemantauan. Polisi, TNI, dan KGB diharapkan bisa memberikan keamanan serta kenyamanan masyarakat.
”Jawa Timur bukan tidak mungkin menjadi sasaran teror, lebih baik siaga. Kita sudah sering berkomunikasi dengan aparat keamanan,” imbuhnya.
Pria yang juga  Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur ini, tindakan teror sudah meresahkan masyarakat secara luas. Namun, menjaga keutuhan NKRI dan tidak terprovokasi akan terus disampaikan anggota KGB di seluruh daerah.
KGB sendiri, kata Udin, panggilan akrab politisi PKB ini, dibentuk tidak hanya mengamankan untuk kepentingan partai saja. Namun, masyarakat juga ikut merasakan fungsi dari KGB tersebut. [cty]

Tags: