Garda Bangsa Jatim Bentuk Relawan Siaga Bencana

foto garda bangsaSurabaya, Bhirawa
Garda Bangsa Jawa Timur menyiagakan personelnya  untuk tanggap bencana. Kesiapan ini direalissikan dengan membentuk relawan Garda Bangsa Jawa Timur. Organisasi Kepemudaan yang bergerak di bidang kemanusiaan ini akan membantu dalam penanganan penanggulangan bencana.
Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Timur,Kabil Mubarrok menegaskan relawan Garda Bangsa ini akan bekerja membantu Pemerintah Daerah di masing – masing kota dan kabupaten. Para relawan ini merupakan para politisi muda yang biasanya berkecimpung di area politik. Namun, dengan adanya bencana alam di sejumlah daerah di tanah air, Garda Bangsa Jawa Timur tergerak untuk mengurangi keresahan masyarakat.
“Di sini kami (Relawan Garda Bangsa) bekerja tulus ikhlas membantu masyarakat yang tertimpa musibah karena bencana alam. Politikus muda tidak hanya berkecimpung di politik saja, kita sisingkan lengan baju menghapus air mata masyarakat yang tertimpa bencana,” terang politisi jebolan IAIN Sunan Ampel ini, Minggu (21/12).
Ditambahkannya, sebanyak 38 Dewan Koordinator Cabang atau DKC seluruh Jawa Timur akan disiapkan untuk menjadi Posko Relawan yang akan bekerja bersama dengan lembaga kemanusiaan lainnya.
Kata Kabil, dengan adanya bantuan tenaga relawan ini diharapkan bisa lebih mendekatkan Partai Kebangkitan Bangsa sebagai induk dari Garda Bangsa dengan masyarakat di semua tingkatan. Untuk itu, seiring dengan peringatan siaga bencana yang dikeluarkan Gubernur Jawa Timur
Koordinator Relawan Garda Bangsa (RGB) Jawa Timur, Chusainuddin mengatakan, tim relawan kemanusiaan ini akan disiagakan 24 jam. Terlebih Jawa Timur merupakan salah satu wilayah dengan potensi bencana yang cukup besar.
Dimana bencana alam tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan menjadi evaluasi bersama dalam penanganan bencana di Jawa Timur. Hasil pemetaan tim Relawan Garda Bangsa Jawa Timur, bencana alam yang diprediksi terjadi yakni banjir dan tanah longsor.
“Banjir dan Tanah Longsor masih menjadi ancaman masyarakat di 22 kabupaten dan kota. Kita akan siagakan personil relawan di masing – masing daerah tersebut,” ungkap mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sunan Giri Surabaya.
Menurut pria yang juga anggota Komisi C DPRD Jawa Timur tersebut, dengan potensi bencana ini jika ditangani oleh pemerintah sendiri akan tidak terjangkau secara keseluruhan. Dengan adanya sinergi Relawan Garda Bangsa bersama Pemerintah Daerah, makan akan mengurangi penderitaan masyarakat yang tinggal di area bencana.
“Selain kita turun membantu masyarakat, tim ini (Relawan Garda Bangsa) juga memberikan pendidikan dini soal tanggap bencana bagi masyarakat. senyum mereka adalah obat bagi negeri ini,” terang lulusan Al Aqidah Jakarta ini.
Seperti diketahui,  tercatat dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur sebanyak 32 daerah berpotensi tertimpa bencana alam. Sedangkan menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD kurang lebih 22 daerah masuk dalam zona bencana banjir dan longsor.
Ditambah lagi per 1 Desember Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan siaga bencana. Sebanyak 22 daerah rawan longsor tersebut diantaranya adalah Kabupaten Magetan, Ngawi, Nganjuk, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Madiun dan Pamekasan.  [cty]

Tags: