Garda Muda Jombang Ajak Generasi Muda Paham Politik

Diskusi Publik ‘Garda Muda Memilih Pemimpin, Sabtu (18/11). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Komunitas muda sadar politik yang tergabung dalam Garda Muda Jombang mengajak generasi muda turut aktif dalam menentukan pilihan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang tahun 2018 mendatang.
Hal tersebut muncul dalam diskusi publik ‘Garda Muda Memilih Pemimpin’ yang dilaksanakan di Kedai Kopi Persada Jl Wisnuwardhana, Jombang, Sabtu (18/11/).
Diskusi ini dihadiri Ketua Garda Bangsa, Kartiyono yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Jombang. Sebagai Narasumber, Ketua PC GP Ansor Jombang H Zulfikar Damam Ikhwanto atau biasa dipanggil Gus Antok, dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LiNK) Aan Anshari yang juga Koordinator Jaringan Gusdurian Jawa Timur, serta kawula muda Jombang, dan aktivis muda dari berbagai komunitas pergerakan mahasiswa Jombang sebagai peserta diskusi.
Ketua GP Ansor Jombang, Zulfikar Damam Ikhwanto menyampaikan bahwa sebagai anak muda, harus punya kepedulian terhadap politik dan pemerintahan. Karena hal tersebu akan menentukan masa Kabupaten Jombang di masa mendatang melalui pilkada.
“Tidak keren sebagai anak muda yang apatis atau apriori, bahkan golput. Justru, sebagai generasi yang hidup di era milenial wajib menjadi anak muda yang peduli dan pro aktif dengan menentukan pemimpinnya di masa depan,”kata Zulfikar.
Dikatakannya, diskusi seperti ini sangat bagus untuk memperdalam ilmu dan wawasan generasi muda yang haus akan pengalaman, terutama dalam hal pendidikan politik.
“Memilih pemimpin berdasarkan keyakinan itu dibolehkan, akan tetapi harus obyektif dan realistis,”tambahnya.
Lebih lanjut Gus Antok berharap diskusi ini mampu menjadi baguan dari kesadaran politik bagi generasi muda di era milenial yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi begitu pesat.
Sementara itu, Direktur LiNk, Aan Anshari menjawab tentang kegalauan dalam menentukan pilihan kepemimpinan Jombang dalam pilkada 2018 mendatang.
“Sebenarnya, yang dibutuhkan itu duet pemimpin yang mampu mengadministrasi keadilan sosial dengan bertumpu pada integritas dan antikorupsi. APBD Jombang cukup besar, sekitar Rp. 2,5 triliun per tahun. Uang rakyat ini tidak bisa diserahkan pada orang yang tidak punya integritas dan pro rakyat,” tandas Aan.(rif)

Tags: