Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Paiton, Kunci Penerangan Jawa Bali

Para Penyabung Nyawa Petugas PLN Demi berlangsungya Penerangan Jawa Bali.

(Dibutuhkan Sabung Nyawa Jika Ada Kerusakan)

Probolinggo, Bhirawa
GITET atau Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi terletak di Paiton Probolinggo mempunyai fungsi sangat penting penerangan daerah jawa dan Bali, artinya kalau ada masalah maka beberapa daerah di Jawa dan Bali akan mengalami pemadaman listrik, untuk itu gardu induk yang bertegangan ekstra tinggi ini harus dijaga dengan baik jangan sampai ada gangguan sekecil apapun. Termasuk saat ada masalah terkait dengan listrik maka cara memperbaikinya harus dilakukan dalam kondisi On artinya listrik dalam keadaan tidak mati sebab kalau mati maka akan berakibat fatal pula terhadap penerangan Jawa dan Bali.” Petugas yang menyabung nyawa Perbaikan Dalam Kondisi Bertegangan (PDKB) tersebut tidak sembarangan mereka mendapatkan pelatihan khusus dan dibekali pula
baju khusus yaitu baju konduktif yang terbuat dari bahan nomex aramid dan stainless. Baju ini tahan di tegangan hingga 750 ribu volt,” ujar Pengawas Pekerjaan PDKB GITET Paiton Andri Dwi Arianto, pada sejumlah jurnalis saat melakukan media gathering Jumat (27/9).
Melihat betapa pentingnya GITET bertegangan ekstra tinggi Paiton Probolinggo ini, tidak tanggung tanggung kehadiran para Jurnalis yang biasa berkutat di perusahaan strum milik negara tersebut dikawal oleh 4 orang masing masing: 1.Pengawas Pekerjaan PDKB GITET Paiton Andri Dwi Arianto. 2. Asep M.Yusuf Supervisor, 3. Erwandianto pejabat operasional K3, 4.Teguh Wahyudi pejabat operasional K3 dan KAM, 5.Sudarmaji manager ULTG Probolinggo.6.Widiatno pejabat operasional keamanan.
Mereka inilah yang mengawal dan sambil lalu mengingatkan agar jaga jarak dari gardu listrik bertegangan ekstra tinggi tersebut.
Dari GITET Paiton Probolinggo ini Bali mendapatkan suplay sebesar
1.200 MW (X 2), Kraksan 800 (X2), MW, Kediri 700 MW (X2), Grati 900 MW, (X2),
Adri menambahkan, pekerjaan beresiko tinggi tersebut biasanya dilakukan adalah penggantian finger atau pisau, yaitu material yang menghubungkan aliran listrik yang akan menyuplai energi listrik ke arah barat, Kraksaan dan Probolinggo.
Penggantian material dilakukan di tiga Vasa, Vasa R, Vasa S dan Vasa B. Penggantian material finger di Vasa R dan Vasa S telah dilakukan pada hari Kamis kemarin dna di hari ini untuk penggantian material di Vasa B. Penggantian material ini karena ada anomali hotspot hingga 61 derajat. Hal ini dipicu karena usia material finger telah usang.
“Jika tidak ditangani maka akan berdampak lebih serius, yaitu gangguan suplai listrik ke pelanggan di wilayah Barat. Dan penggantian ini dilakukan dalam kondisi aliran listrik hidup untuk menjaga suplai listrik ke pelanggan. Makanya harus sesuai SOP, harus sesuai instruksi kerja, ketersediaan peralatan dan material serta personil juga menjadi pertimbangan kuat,” tambahnya.
Asep M Yusuf menambahkan bahwa PLN terus berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk pelanggan. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, maka PLN selalu melakukan pemeliharaan secara periodik maupun temporer. Jika ada masalah di GITET Paiton ini maka bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, contoh kongkrit apa yang pernah terjadi akibat terganggu oleh layang layang, balon udara serta burung besar maka Bali padam, sebagian jawa padam.(ma.wap)

Tags: