Gas 3 Kilogram Langka di Kota Pasuruan, Masyarakat Rela Antre Beli di SPBU

Antrean masyarakat Kota Pasuruan untuk membeli gas elpiji ukuran tiga kilogram di pangkalan LPG di SPBU Gadingrejo, Kota Pasuruan, Rabu (7/6). [Bhirawa/Hilmi Husain]

Kota Pasuruan, Bhirawa.
Sejumlah masyarakat di Kota Pasuruan cukup kesulitan mendapatkan elpiji subsidi tiga kilogram. Mayoritas warga yang kesulitan mencari gas berada di wilayah Kecamatan Purworejo dan Panggungrejo. Kondisi itu terjadi sejak sepekan terakhir.

“Sejumlah toko-toko kelontong kecil maupun besar yang biasanya menjual gas melon 3 kilogram, gasnya kosong,” keluh Marti, warga Purworejo, Kota Pasuruan, Rabu (7/6).

Akibat hal tersebut, membuat pangkalan LPG di SPBU Gadingrejo, Kota Pasuruan diserbu masyarakat. Pasalnya, ditingkat permukiman sudah kosong.

Salah satu ibu rumah tangga asal Panggungrejo yang rela mengantre, Salimah menyatakan ia hanya membeli dua tabung gas elpiji 3 kilogram. Karena, gas elpiji tersebut sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.

“Antrinya lumayan, tapi harus membeli karena sudah menjadi kebutuhan pokok. Sebelumnya sudah berkeliling dari toko ke toko, tapi kosong. Makanya, saya ikut antre di pangkalan LPG yang berada di SPBU ini,” urai Salimah.

Kepala SBPU Gadingrejo, Machfudi menyatakan ia tidak mengetahui penyebab banyak orang yang rela mengantre untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.

Sebagai antisipasi antrean panjang, Machfudi memakai cara dengan memberi kupon pada konsumen. Dalam sehari, pangkalan gas LPG di SPBU Gadingrejo mendapat kiriman dari agen sekitar 100 tabung elpiji 3 kilogram.

“Antrenya sudah sejak kemarin. Untuk stoknya juga tetap atau tidak berkurang. Makanya, saya bingung kenapa masyarakat berbondong-bondong membeli disini,” urai Machfudi.

Terpisah, Ketua Koordinator Hiswana Migas Kota dan Kabupaten Pasuruan, Dwi Hardono mengungkapkan bahwa stok untuk Pasuruan Raya aman. Yang artinya, tidak mengurangi stok pengiriman pada beberapa agen di Kota maupun Kabupaten Pasuruan.

Ada sejumlah penyebab, yakni Panic Buying karena ada sejumlah daerah yang mengalami kelangkaan elpiji 3 kilogram.

Termasuk juga, akan adanya program subsidi tepat sasaran yang bisa diduga menjadi penyebab masyarakat panik akan kehabisan stok elpiji.

“Selain panik, juga bisa karena ada progam subsidi tepat sasaran. Dari kami, tidak ada pengurangan stok sama sekali dari agen,” urai Hardono yang juga pemilik agen LPG di Kota Pasuruan. [hil.gat]

Tags: