Gas Elpiji 3Kg di Nganjuk Langka

Tumpukan tabung elpiji kosong di sejumlah pengecer yang kurang pasokan dari agen serta distributor. [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Diduga ditimbun spekulan, gas elpiji ukuran tiga kilogram menghilang hampir di seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk, terutama Kecamatan Nganjuk dan Berbek. Alhasil, warga panik mencari elpiji 3 kg yang harganya bisa mencapai Rp 21 ribu ditingkat pengecer.
Sejumlah pengecer menyebutkan bahwa kelangkaan elpiji 3 kg atau ukuran kecil itu terjadi sejak awal Juni. Hingga saat ini bulan Juli sudah menginjak hari ke 24, elpiji 3 Kg masih sulit dicari.
Terkait kelangkaan elpiji 3 kg, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan Pemkab Nganjuk masih akan melakukan sidak lapangan serta berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap distribusi elpiji 3 kg. Marhaen juga mengatakaan jika pihaknya akan mencari penyebab kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran.
Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi menanggapi kelangkaan elpiji 3 Kg mengatakan jika Pemkab Nganjuk akan turun langsung ke gudang-gudang milik agen dan distributor. “Kami akan lakukan sidak untuk mengetahui permasalahan kelangkaan elpiji 3 Kg,” tegasnya.
Menurutnya, kelangkaan elpiji di Nganjuk ada beberapa faktor diantaranya stoknya terbatas, pemakaian konsumen melebihi proyeksi. Kemudian adanya permainan agen elpiji, bisa ditimbun atau dijual keluar Nganjuk dengan pertimbangan harga di Nganjuk akan melonjak. “Saya kira ada kemungkinan adanya pertimbangan bisnis untuk menciptakan hukum pasar, dimana suplay dan deman yang dimainkan,” pungkas Marhaen.
Sementara itu Supardi (45), salah seorang pengecer elpiji di Kecamatan Berbek, mengaku elpiji ukuran 3 kg itu sejak sebulan terakhir sudah habis. Bahkan, hinggga hari ini, belum ada pasokan dari agen maupun distributor. Jikapun ada hanya diberikan jatah 10 tabung elpiji setiap minggunya.
Akibatnya, harga elpiji 3 kg di wilayah pinggiran Kabupaten Nganjuk bisa mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu.”Dimana-mana agen dan pengecer elpiji 3 kg di Nganjuk ini tidak memiliki lagi stok dan semuanya kosong. Saya juga kurang paham kenapa bisa seperti ini,” ucap Supardi, Selasa (23/7).
Hal senada diungkapkan Titin (46), pengecer elpiji 3 kg yang berada di tengah kota Nganjuk. Titin mengatakan, sudah sebulan terakhir ini, masyarakat di kawasan itu mencari kebutuhan gas elpiji 3 kg itu, tetapi stok gas elpiji selalu habis karena tidak mendapat pasokan.
“Kalau pun ada gas tabung ukuran 3 Kg seperti itu, pedagang sudah menjualnya dengan harga antara Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu per tabung elpiji 3 kg, bahkan mungkin lebih,” katanya.
Lain halnya dengan Herlan (56), pedagang di kios lainnya yang mengaku tidak lagi menjual gas ukuran 3 kg karena stoknya memang habis sejak beberapa hari ini.
Sejauh ini, belum ada keterangan dari Pertamina maupun dari Hiswana Migas Kabupaten Nganjuk terkait kelangkaan gas elpiji subsidi tersebut. Namun, warga Kabupaten Nganjuk, terutama masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, mulai was-was terkait menghilangnya gas elpiji 3 kg tersebut. [ris]

Rate this article!
Tags: