Gas H2S Sumur Sukowati Pad A ”Bocor”

petugas-pemadam-kebakaran-datang-memadamkan-kobaran-api-yang-melalap-satu-rumah-milik-warga-berhasil-dipadamkan-dalam-simulasi-Penanggulangan-Keadaan-Darurat-Bahaya-.[Achmad-Basir/bhirawa]

petugas-pemadam-kebakaran-datang-memadamkan-kobaran-api-yang-melalap-satu-rumah-milik-warga-berhasil-dipadamkan-dalam-simulasi-Penanggulangan-Keadaan-Darurat-Bahaya-.[Achmad-Basir/bhirawa]

Bojonegoro, Bhirawa
Ratusan warga yang ada di sekitar lokasi Lapangan Migas Sukowati Bojonegoro panik akibat gas H2S dari sumur Pad A yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) mengalami kebocoran.
Namun, itu rupanya itu hanya bagian dari simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Bahaya (PKDB), untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran gas. Para warga pun serius mengikuti simulasi, seakan benar-benar terjadi bencana.
Kondisi ini, sangat membahayakan ratusan warga, terutama yang berada di Desa Sambiroto, Desa Ngampel Kecamatan Kapas dan Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro. “Gas H2S dari JOB PPEJ mengalami kebocoran sehingga akan sangat berbahaya bagi keselamatan warga,” ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas dalam simulasi latihan PKDB ini dilaksanakan JOB P-PEJ yang bekerja sama dengan Kodim 0813 Bojonegoro, BPBD, dan juga beberapa unsur dari keamanan dan masyarakat lain, Rabu (30/9) kemarin.
Beliaunya menambahkan, dalam simulasi ini, masyarakat dilatih tentang bagaimana cara membaca arah angin, kemana jalur evakuasi dan mengetahui titik penampungan pengungsi. “Ada 750 warga yang mengikuti pelatihan dari tiga desa, yakni Desa Sambiroto dan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, serta Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro. Masing-masing desa 250 orang,”  jelasnya.
Dikatakan, latihan PKDB ini bertujuan untuk melatih masyarakat, agar terbiasa saat ada bencana. Tujuan untuk mengurangi risiko dari munculnya bencana. “Supaya warga sekitar tahu menanganinya, evakuasi dan tentunya menyelamatkan diri,” tegas Donova.
Dalam simulasi itu, semua warga Desa Sambiroto dievakuasi ke tempat yang aman, yakni dikumpulkan di lapangan setempat. Mereka dinaikkan ke truk, baik muda, tua dan perempuan juga ikut dalam simulasi tersebut. “PKDB ini banyak manfaatnya, orang awam tahu manfaatnya,” kata salah seorang warga setempat, Suparwan saat dilokasi kejadian.
Pria berusia (50)  tahun itu mengaku, bencana di lokasi paling parah terjadi pada 2005 dan tahun 2014. Saat itu di tahun 2005, kejadiannya boiler trobel, dan di tahun 2014 ada kebakaran, sehingga ada gas beracun. “Saat ada kejadian warga yang penting mengamankan dirinya sendiri. Pasalnya tidak tahu bagaimana dan tidak ada panduan sama sekali, tahunya yang penting selamat,” jelasnya.
Menurut warga lainnya, Samijan, menjelaskan, adanya pelatihan penanggulangan keadaan darurat bahaya(PKDB) ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar lokasi lapangan migas Sukowati.
Dengan latihan seperti ini, kata dia, warga dilatih selalu siap siaga saat ada kebocoran gas atau pun bahaya yang akan mengancam warga. “Warga antusias mengikuti pelatihan ini,” ujarnya. [bas]

Tags: