Gas Membangun Ekonomi dan Rem Penanganan Covid 19 Harus Seimbang

Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Agus Setiawan, SE, didampini Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Dandim 0826 Pamekasan dan Wakapolres Pamekasan, berdialog dengan Kepala Puskesmas Pamekasan dan Camat dan Lurah Bugih.
Kasdam V/Brawijaya Tinjau Posko PPKM Mikro Di Kelurahan Bugih

Pamekasan, Bhirawa
Bupati Pamekasan, RA Baddrut Tamam, S.Psi mengatakan, di era revolusi industri 4.0 pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan harus berubah. Kalau dulu, pengusaha transportasi harus memiliki banyak kendaraan, termasuk pengusaha retiel dan perhotelan. Sekarang tidak lagi, cukup punya android seseorang bisa menjadi pengusaha.

Manajemen out the book dengan aturan positif. Pamekasan membangun ekonomi dengan strategi Desa dan Kelurahan Tematik. Kita ajak stakeholder, Pak Lurah dan Pak Kades untuk menemukan potensi apa yang bisa dikembangkan.

“Ijin Jenderal, pinta Bupati, di Pamekasan umumnya di Madura. Orang shalat khusuk dan tidak, pakai sarung dan peci. Tetapi sarung dan peci tidak diproduksi di Pamekasan. Dalam kacamata makro Indonesia, Madura pasar sehingga kita menjadi konsumtif,” katanya.

Mendorong ekonomi Tematik itu, Alhamdulillah, kita berhasil melatih 2600 an wira usaha baru tahun 2020. Kini sudah produksi sarung, sandal, peci, sepatu dan sejumlah camilan lain. Di 2021, saya bersama teman-teman akan membangun Warimat (wirausaha, milik, rakyat) di seluruh kecamatan-kecamatan untuk menjuak produk dari program Tematik.

Kenapa begitu, kata Bupati Baddrut, antara Covid 19 dan pertumbuhan ekonomi ini sangat erat. Ekonomi kita di kwartal ke 3 Tahun 2020 minum 0,27. Jumlah negara di dunia hampir minus 5 persen. Tahun 2021, program pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten perlu hijrah agar daya beli bagus.

“Tahun 2021, kita usaha bagaiamana mengurangi biaya produksi pertanian. Artinya, gas ekonomi dengan rim pandemi harus seimbang. Kalau gasnya banter, dimungkiin pandemi kita naik. Kalau rem kita banter, ekonomi akan turun. Kedua perlu kecerdasan, perlu cara, perlu koordinasi,” tandas

Sementara, Kasdam V/Brawaijaya, Brigjen TNI Agus Setiawan, SE, ketika meninjau posko PPKM Mikro pengangan Covid 19 di Kelurahaan Bugih, mengajak semua pihak untuk mengedukasi masyarakat jangan alergi dengan rumah sakit maupun tidak takut dengan jarum suntik.

“Saya berbincang-bincangan dengan pak Bupati, banyak masyarakat takut dengan jarum suntik. Padahal jarumnya kecil dan tidak terasa sakit. Atau cara begini? Vaksinator dikasih yang cantik-cantik, jangan yang berkumis. Kan warga jadi takut. Inikan solusi, bisa kita impor dari Surabaya. Kita carikan yang cantik-cantik,” ucapnya.

Kasdam mengaku, beberapa kali mengevalusi di beberapa kabupaten dan kota. Unhtuk Posko PPKM di sini sudah bagus dan lengkap. Namun jangan sampai hiasan. Artinya, dilengkapi dengan nakes dan tenaga Trading, serta disiapkan alat tes antigen.

Ia minta, kepala Puskesmas agar menyediakan kelengkapan itu. Teruma kampung-kampung yang masih kuning menjadi hijau. Harapan saya kepada pak Dandim, Bupati, Kapolres dalam beberapa hari ke depan harus bisa menghilangkan menjadi kuning.

Kasdam, juga mendoakan Pamekasan agar warga hijau penanganan covid. Memibta kepadan stakeholder dan pejabat hadir, menyiapkan pola hidup bersih dan sehat serta masyarakat diedukasi untuk tidak banyak mikir. Serahkan persoalan di dunia ini, hasilnya terserah Allah, SWT.

Kasdam Agus Setiawan, didampingi Kol Inf Heru Budi Purnomo, S.I.P, Bapak Siswanto (Rekanan Kodam V/ Brawijaya) mengucapkan berlangsung kawa atas meninggal santri di ponpes An-Nidhomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, akibat musibah tanah longsor.

Sementara, data korban Covid 19, Kelurahaan Bugih, Kecamatan Pamekasan, Madura, pada Rabu 24 Februari 2021, yakni Suspect kosong, Positif Covid 91 orang, Sembuh 76 orang orang, Meninggal 5, Positif aktif 10 orang. [din.adv]

Tags: