Gebrakan Berani Wujudkan Jatim Cerdas dan Sehat

Satu Tahun Nawa Bhakti Satya
Pemprov Jatim, Bhirawa
Satu tahun perjalanan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak memimpin Jawa Timur telah mengukir sejumlah gebrakan berani dalam mewujudkan visi Jatim cerdas dan sehat. Sebuah cita-cita yang menjadi bagian tak terpisahkan Nawa Bhakti Satya.
Salah satu gebrakan yang berani dan fundamental adalah memberikan layanan pendidikan gratis dan berkualitas (Tis-tas) melalui APBD Jatim. Program Tis-tas telah dimulai sejak Juli 2019 pada semester pertama tahun ajaran 2019/2020 dan terus berlanjut hingga tahun ini.
“Ibu Gubernur Khofifah telah mengambil kebijakan yang strategis dan fundamental untuk bisa membawa Jatim yang cerdas. Salah satunya bantuan SPP bagi siswa SMA/SMK dan PKLK negeri swasta,” tutur Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih.
Selain itu, bantuan honorarium bagi Guru Tidak Tetap (GTT) juga menjadi gebrakan yang tak juga cukup berani. Dengan kapasitas anggaran pemerintah yang terbatas, sementara sasaran yang harus dijangkau baik untuk siswa SMA/SMK maupun GTT sangat banyak. Ini merupakan kebijakan yang berani karena menyedot cukup besar anggaran pemerintah.
Memasuki tahun anggaran 2020, gebrakan istimewa kembali dilakukan Gubernur Khofifah bersama DPRD Jatim untuk menyepakati 30 persen APBD Jatim dialokasikan untuk program pendidikan. Hal ini menandai concern Gubernur Khofifah terhadap pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
“Pemprov tengah menyiapkan action plan untuk pendidikan yang ada di Jatim. Salah satunya dengan penguatan revitalisasi SMK dan SMK pengampu,” tutur Khofifah.
Beberapa program yang dilakukan untuk peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK antara lain penyelenggaraan Bantuan Operasional Siswa (BOS) pendidikan SMK dan peningkatan sarana dan prasarana. Selain itu, peningkatan prestasi peserta didik SMK, serta optimalisasi Dana alokasi Khusus pendidikan SMK.
Sejak 2019, pengembangan SMK Pengampu telah difasilitasi. Setiap SMK Pengampu mengampu 5 SMK sekitar sesuai jurusan yang relevan. Dan khusus untuk SMK Pengampu pada tahun 2020 terdapat 157 SMK Pengampu yang mengampu sekitar 785 SMK sesuai jurusan yang relevan. “Pada tahun 2020 ini, kami akan fokus pada penguatan revitalisasi SMK termasuk di dalamnya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK dengan pasar kerja. Sedangkan untuk SMK Pengampu kami fokus pada pelaksanaan fungsi SMK Pengampu yang telah difasilitasi sejak tahun 2019,” tambah mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Sementara di bidang kesehatan, Khofifah-Emil telah meluncurkan program Konseling Pintu ke Pintu (KOPIPU), Bunda Anak Impian (BUAIAN), Layanan Kesehatan Gratis dan Berkualitas (TANTISTAS), Rumah Sakit Terapung, dan program Santri Jatim Bersih dan Berkah (SAJADAH). [tam]

Tags: