Gebuk Habis Teroris !

karikatur ilustrasi

Densus-88 anti-teror bersama Brimob berhasil menumpas enam teroris, asal Semarang. Bagai drama dalam film laga. Kawanan teroris bermobil menembaki pos polisi dekat area pemukiman, di Tuban, Jawa Timur. Konon, anggota jaringan Jamaah Ansaru Daulah (JAD), berupaya balas dendam. Bermaksud membebaskan tiga tokoh JAD yang ditangkap di Lamongan. Modus balas dendam, kini semakin sering dilakukan. Aparat keamanan (dan masyarakat) mesti lebih waspada.
Modus amaliyah (balas dendam) terorisme, juga terjadi di Mesir. Dua gereja yang berbeda keyakinan (Katolik dan Kristen) diledakkan, menewaskan 36 orang, serta puluhan luka. Kelompok (terorisme) ISIS mengaku bertanggungjawab. Gereja St George di kota Tanta, disasar pertama. Menyusul ledakan kedua terjadi di gereja Kristen Koptik di Alexandria. Namun Paus Tawadros II (yang sedang berada di gereja Alexandria) selamat dari serangan.
Serangan terhadap dua gereja, patut diduga sebagai “unjukrasa” gerombolan teroris. Sebab, sepekan sebelumnya, presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi, mengunjungi Amerika Serikat. Tujuannya, menggalang kerjasama pemberantasan terorisme. Presiden Trump, berjanji berada sangat dekat  “di belakang” Pemerintah Mesir. Pemerintah Indonesia telah mengirim dukungan belasungkawa. Sekaligus mengutuk serangan pada dua tempat ibadah itu.
Terorisme, telah menjadi ideologi trans-nasional, mengancam seluruh dunia. Tak Terkecuali masjid Nabawi di Madinah (Arab Saudi) coba dimasuki teroris. Bahkan pimpinan ISIS, Al-Bagdadi, dan Abu Turab al-Muqaddasi, bercita-cita menghancurkan Ka’bah. Ideologi radikalisme (dan terorisme) disebarkan melalui media sosial facebook, twitter, path, dan instagram. Propaganda radikalisme kini menyasar kelompok muda (mahasiswa)
Di beberapa negara muslim, paham radikalisme dan terorisme disebarkan dengan visi pemurnian ajaran Islam. Serta tuntutan pemerintahan model khilafah. Kelompok radikalisme merasa ajarannya paling benar, muslim yang lain dianggap salah (kafir). Sehingga di berbagai negara, ajaran radikalisme tidak laku, karena berbeda dengan muslim yang mayoritas. Di Indonesia, komunitas radikalisme dikenal sebagai kelompok “garis keras.”
Kelompok “garis keras” mudah dikenali, karena memiliki gejala sosial yang khas. Tanda-tandanya, tidak suka bergaul dengan muslim yang lain. Tidak suka istighotsah bersama. Banyak anak muda (yang tidak memahami agama) kepincut propaganda kelompok ini. Termasuk aktifis keagamaan (Islam) di kampus perguruan tinggi, serta di sekolah-sekolah (SLTA). Setelah kepincut, anggota baru (pemuda) dilatih secara fisik, berdalih sunnah nabi.
Di dalam negeri, berbagai penyerangan membuktikan, bahwa pelatihan terorisme tumbuh berkecambah. Tembakan teroris ke pos polisi (terbuat dari triplek), sampai tembus rumah warga. Walau rakitan, itu menandakan teroris memiliki senjata api memadai. Modus serupa telah dilakukan di Solo (di depan Mapolres), dan Jakarta (pos polisi di MH Thamrin). Di Bandung, teroris menebar bom explosive rendah.
Teroris memasuki kantor Kelurahan di kota Bandung, di tengah keramaian pelayanan administrasi publik. Sempat coba membakar gedung lantai atas. Dalam keadaan memanas, Polri berhasil menembak mati teroris yang membawa “bom panci.” Walau hampir seluruh serangan tergolong ecek-ecek (tidak profesional), tetapi cukup meresahkan. Begitu pula yang ditumpas di kawasan hutan jati di Tuban, juga ecek-ecek.
Namun patut meningkatkan kewaspadaan. Karena boleh jadi telah dipersiapkan berbagai senjata api (bom dan senapan) yang dirakit dalam jumlah cukup banyak. Niscaya menuntut kinerja pasukan anti-teror lebih gigih. Masyarakat pasti mendukung. Karena hampir 100% rakyat Indonesia mengutuk cara dakwah radikal.
Tak terkecuali sweeping warung makan pada bulan Ramadhan, kini akan memperoleh perlawanan. Toh agama, memperkenan menunda puasa untuk yang sakit dan dalam bepergian. “Pedang sosial” akan menjadi metode sistemik (dan masif) oleh masyarakat untuk mempertahankan ketenangan lingkungan.

                                                                                                      —————– 000 ———————

Rate this article!
Gebuk Habis Teroris !,5 / 5 ( 1votes )
Tags: