Gebyar Reyog, Jaga Warisan Budaya dan Masa Depan Wisata

Ponorogo, Bhirawa
Gebyar Reyog merupakan pentas Reyog yang digelar secara serentak oleh seluruh desa – desa di Ponorogo. Gebyar Reyog yang digelar setiap tanggal 11 di setiap bulannya ini adalah upaya dari Dinas Pariwisata (Dispar) Ponorogo dalam melestarikan warisan budaya dan membentuk destinasi wisata budaya baru.
“Gebyar Reyog adalah salah satu upaya untuk melestarikan budaya Reyog. Hal ini sangat penting karena di era disrupsi informasi teknologi sekarang ini, budaya asing sangat mudah masuk dan diserap generasi muda.
Dengan melakukan pentas Reyog secara serentak, kita mengajak desa – desa di Ponorogo untuk ikut melestarikan sekaligus meregenerasi penari Reyog. Kita tumbuhkan cinta budaya Reyog di seluruh desa,” jelas Agus Sugiharto, Kepala Dispar Ponorogo.
“Selain melestarikan, Gebyar Reyog juga kami harapkan dapat menjadi destinasi wisata baru di Ponorogo. Wisatawan yang ingin melihat Reyog bisa datang ke desa manapun di Ponorogo pada tanggal 11.
Dengan memiliki Reyog sendiri, desa – desa pun tidak perlu menyewa Reyog dari luar untuk pementasan, mereka dapat menampilkan grup Reyognya sendiri,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Budaya Dispar Ponorogo, Judha mengatakan, adanya Gebyar Reyog membuat atensi desa pada pelestarian budaya menjadi meningkat. Desa berlomba-lomba mengadakan grup Reyognya sendiri.
“Kami sebelumnya khawatir, tanpa adanya program seperti ini, pelestarian Reyog bisa mengalami degradasi. Dengan adanya Gebyar Reyog, perhatian desa pada kelestarian Reyog menjadi tumbuh kembang kembali. Indikasinya desa membuat grup Reyognya sendiri, desa – desa juga berusaha melengkapi peralatan dan penari Reyognya. Peralatan ini dapat dilengkapi dengan salah satu caranya yaitu mengajukan proposal bantuan dana pada kami,” terang Judha.
“Dengan menyebarluaskan pementasan Reyog secara merata, setiap desa di Ponorogo menjadi punya potensi wisata budaya. Hal ini nanti dapat ditunjang dengan misalnya kuliner khas desa atau kerajinan tangan. Jika mindset wisata sudah terbentuk pada warga, kita tidak akan kekurangan destinasi wisata,” sambungnya.
Program Gebyar Reyog tergolong sukses karena ketika dievaluasi secara langsung oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, desa – desa rutin menggelar pentas tersebut.
Tentu saja ini tak lepas dari peran optimal Dispar Ponorogo dalam melaksanakan program. Hal ini pantas diapresiasi, karena ini berarti Dispar turut membantu Bupati Ipong untuk mewujudkan visinya, yaitu Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya, dan Religius.[adv.yan]

Tags: