Gede Pasek Cari Dukungan di Nganjuk Jelang Kongres PD

Mencari dukungan, Gede Pasek Suardika bersama Basuki, Ketua DPC PD Nganjuk yang telah dipecat oleh DPP PD.(ristika/bhirawa)

Mencari dukungan, Gede Pasek Suardika bersama Basuki, Ketua DPC PD Nganjuk yang telah dipecat oleh DPP PD.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Mendulang dukungan dalam pencalonan Ketua Umum Partai Demokrat, legislator asal Bali Gede Pasek Suardika menyambangi rumah  Basuki, Ketua DPC Partai Demokrat Nganjuk yang telah dipecat. Bahkan loyalis Anas Urbaningrum  tersebut mengingatkan ketua harian PD Syarief  Hasan untuk tidak mencampuri pencalonanya sebagai Ketum pada Kongres PD yang akan digelar di Surabaya pertengahan Mei mendatang.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal pulau dewata ini juga mengkritik Syarif Hasan lantaran memaksa DPC dan DPW menandatangani kesepakatan bermaterai untuk mendukung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon ketua umum tunggal.
Menurutnya langkah  politik ketua harian PD ini karena takut melawan dirinya sebagai kompetitor mantan presiden indonesia sebagai calon Ketum partai berlambang bintang mercy tersebut. “Saya lolos sebagai anggota DPD, ini membuktikan saya memiliki capital electoral. Padahal saat saya maju DPD banyak oknum di internal PD menjegal langkah saya,” tegas Gede Pasek.
Terkait pemecatan sepihak oleh DPP PD dari Ketua DPC PDt Nganjuk, Basuki membantah jika dieinya telah dipecat. Hingga kini, dirinya mengaku tidak menerima surat pemecatan resmi dari DPP PD tersebut. Kalaupun ada pemecatan yang dilakukan oleh ketua harian PD Syarif Hasan, ia menilai pemecatan itu tidak sah, karena tidak sesuai AD/ART PD.
Basuki juga menilai pemecatan dirinya ada kaitannya dengan kongres PD mendatang di Surabaya. “Saya mengetahui dari kantor Kesbanglinmaspol Nganjuk, jika saya telah dipecat sebegai ketua DPC PD oleh ketua harian Partai Demokrat, Syarif Hasan,” ujar Basuki di kediamannya, Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso.
Basuki menyebutkan, sesuai AD/ART Partai Demokrat, pemecatan seharusnya tidak dilakukan oleh ketua harian melainkan ketua umum. Kalaupun dirinya dipecat, seharusnya di fahului dengan surat teguran atau sanksi awal jika telah menyalahi  aturan partai. Namun hingga kini Basuki tidak mendapat teguran baik tertulis maupun via telepon, dan juga surat resmi pemecatan.
Karena itu Basuki telah melayangkan somasi kepada DPP Partai Demokrat terkait pemecatan sepihak dirinya. “Ini ada dugaan diskrimanasi sepihak yang dilakukan elit partai, karena dorongan orang tertentu yang disebut preman di internal partai, untuk kepentingan golongan,” tegas Basuki.
Seperti diketahui, tiga ketua DPC Partai Demokrat asal Jawa Timur beberapa waktu lalu mengirimkan surat somasi terkait pemecatan sepihak yang dilakukan oleh ketua harian Partai Demokrat Sayarif Hasan. Ketiga DPC tersebut yakni Basuki, ketua DPC Demokrat Nganjuk, Dendy Kukuh Santoso kota Pasuruan, dan Dadik Risdaryanto kota Surabaya. [ris]

Tags: