Gedung Baru Kota Malang Sulit Terealisasi 2018

gedung-pemkot-malang(Waktu Bersamaan dengan Pelaksanaan Pilwali Malang)
Kota Malang, Bhirawa
Keinginan Pemkot Malang, untuk membangun gedung baru, tampaknya sulit direalisasikan sebelum tahun 2018. Pasalya ada gawe besar yang harus dituntaskan di tahun itu, yakni pelaksanaan Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) Kota Malang.
Bambang Sumarto Ketua Komisi C, DPRD Kota Malang, kepada wartawan Rabu (2/11) kemarin mengatakan, bahwa tidak mungkin anggaran Pemkot digunakan untuk membangun gedung, sebab masih ada prioritas lain yang lebih mendesak.
“Gedung itu bagus, untuk menunjang kinerja Pemkot Malang, tapi rasanya tidak mungkin jika harus dilakukan dalam tahun 2017, dan 2018. Jadi kalau Pemkot mau merealisasikan ya setelah tahun 2018,”tutur Bambang.
Pria yang juga politisi Partai Golkar Kota Malang itu, menambahkan, Pemkot Malang, memiliki program pembangunan Islamic Center, yang nilainya mencapai Rp.90 miliyar itu, seharusnya diselesaikan terlebih dahulu. Sedangkan ditahun 2017, anggaran sudah mulai dialokasikan pada tahapan Pilkada, dan tahun 2018 pelaksanaan Pilkada, kemungkinan untuk mengalokasikan pembangunan gedung yang nilainya Rp50 miliar itu sangat sulit.
Jadi, lanjut Bambang, jika Pemkot Malang membutuhkan gedung baru yang representatif, pihaknya pesimis bisa direalisasikan, di tahun depan. Meskipun Wali Kota Malang HM. Anton, telah melakukan pradesign, pembangunan perkantoran baru tersebut.
“Ini rencana yang bagus, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, diperlukan tempat yang represntatif, tapi rencana tersebut harus juga dibahas di dewan, jangan hanya, di bahas diinternal Pemkot Malang,”tuturnya.
Dewan kata dia, pasti akan mempertanyakan jika tiba-tiba rencana tersebut langsung dimasukan di Anggaran Belanja Pendapan Daerah (APBD). Apalagi sejauh pihaknya juga belum tahu rencana tersebut.
Sebelumnya Walikota Malang HM. Anton, menyatakan keberadaan gedung pemerintahan baru sangat sangat mendesak. Sebab, diperlukan ruang khusus yang representatif untuk meningkatkan etos kerja Pemkot Malang.
“Mau tidak mau penataan ruang yang representatif ini memang sangat dibutuhkan, agar pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan dengan maksimal. Ruangan yang ada saat ini tidak memadai,”ujar Abah Anton.
Hanya saja, lanjut Abah Anton, rencana pembangunan tersebut masih dalam tahap pematangan. Ini menyesuaikan kondisi keuangan Pemerintah sendiri saat ini masih belum mencukupi. Meski begitu, Bambang Sumarto tetap meminta, agara dilakukan penghitungan secara detail, terkait dengan anggaran yang akan digunakan, karena ada yang lebih mendesak untuk dikerjakan pada APBD 2017 dan 2018.
Pernyataan Bambang ini, senada dengan Ketua DPRD, Arif Wicaksono, sebelumnya. Arif juga belum mengetahui adanya rencana pembangunan gedung tersebut, namun pihaknya menunggu dari Pemkot Malang.
Sejauh ini, kata Arif Wicaksono, pihaknya belum diajak bicara terkait rencana tersebut. Apalagi jika untuk dimasukan pada anggaran tahun 2017. Jadi pihaknya belum tahu rencana itu.
“Islamic Centre dulu yang harus diselesaikan oleh Pemkot Malang, yang lain nanti dulu,”timpal Arif Wicaksono. [mut]

Tags: