Gedung Perkantoran Pemkab Nganjuk Ambruk

Kondisi ruangan proyek perkantoran Pemkab Nganjuk yang akibat kualitas material yang tidak sesuai spesifiksi teknis. [ristika]

Diduga Galvalum Tak Sesuai Spesifikasi

Nganjuk, Bhirawa
Penyebab ambruknya proyek pembangunan perkantoran Pemkab Nganjuk diduga karena baja ringan (galvalum ) yang digunakan sebagai atap tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Sesuai dokumen kontrak, proyek yang dimenangkan oleh PT Sidoarjo Sukses Sentosa seharusnya selesai dalam 90 hari. Namun kenyataan di lapangan proses pembangunan proyek senilai Rp 6.568.524.000 baru rampung sekitar 80%.
Dengan tidak tuntasnya proyek, berarti ada anggaran yang tidak terserap dan dikembalikan ke kas daerah. “Benar, memang telah ada pengembalian dana ke kas daerah sekitar Rp 900 juta,” ujar Agus Irianto, Kabaghumas Pemkab Nganjuk.
Terkait adanya baja ringan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, Agus Irianto tidak mengelak adanya hal tersebut. Apalagi hingga saat ini belum ada analisa teknis dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) setelah runtuhnya atap bangunan perkantoran Pemkab tersebut. “Memang ada dugaan galvalum yang dipasang dibawah spesifikasi teknis. Namun soal kepastiannya menunggu hasil penelitian dari Dinas PUPR,” terang Agus Irianto.
Sementara itu anggota Komisi III DPRD Nganjuk, Agus Setyantoro menyampaikan jika pihaknya telah meninjau lokasi runtuhan gedung. Dari pengamatannya, Agus Setyantoro menduga penyebab ambruknya bangunan karena bentangan jarak galvalum untuk tempat genteng terlalu lebar. Sehingga, galvalum tidak kuat menahan beban genteng yang berat ditambah adanya hembusan angin.
“Kami menduga penyebab ambruknya gedung bangunan lantaran bentangan galvalum terlalu panjang. Jadinya ambruk lantaran tak kuat menahan beban yang terlalu besar,” jelas Agus Setyantoro. Namun demikian, Agus Setyantoro menyebutkan untuk memastikan runtuhnya proyek gedung perkantoran, komisi III DPRD Nganjuk akan memanggil pihak rekanan serta dinas terkait yang bertanggung jawab atas runtuhnya proyek yang belum tuntas tersebut.
Diberitakan Bhirawa sebelumnya, proyek gedung perkantoran Pemkab Nganjuk di Kelurahan Werungotok Kecamatan Nganjuk rusak parah setelah besi kerangka yang menopang genteng runtuh. Diduga kuat, proyek yang pengerjaannya baru sekitar 80% itu, menggunakan bahan dengan kualitas yang tidak sesuai standar.
Menurut Subiyantoro, penjaga malam gedung dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab runtuhnya atap gedung yang belum tuntas dibangun itu. Padahal, semalam cuaca sangat cerah dan anginpun juga tidak begitu kencang.
Sekitar pukul 05.15, Subiyantoro yang berniat akan pulang dikejutkan suara bergemuruh dari tengah areal bangunan. Atap gedung sisi utara, selatan dan yang paling parah adalah atap gedung sisi barat runtuh total. Hanya menyisakan atap bangunan sisi timur yang hanya runtuh sebagian.
Proyek pembangunan gedung perkantoran Pemkab Nganjuk dimenangkan oleh PT Sidoarjo Sucses Sentosa. Perusahaan kontruksi yang berada di JL. Sudirman IV NO.9 Sidoarjo tersebut memenangkan tender dengan nilai Rp 6.568.524.000 dari pagu proyek Rp 7.106.825.000. [ris]

Tags: