Gedung SDN 3 Campoan Situbondo Ambruk, Dispendikbud Tutup Mata

Gedung SDN 3 Campoan Kecamatan Mlandingan Situbondo tampak ambruk. Gedung ini belum mendapat perhatian dari Dispendikbud Situbondo. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Atap gedung SDN 3 Campoan Kecamatan Mlandingan Situbondo ambruk Senin kemarin (21/1). Salah satu pemicu ambroknya atap sekolah ini karena gedung samping sekolah jebol sejak dua tahun lalu. Hingga saat ini kerusakan tersebut tak kunjung mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo. Informasi dari lokasi, ruang kelas sekolah itu dahulu sempat dipakai belajar siswa kelas 5. Kabarnya sekolah tersebut baru selesai direhab tahun 2015 sebelum gedungnya jebol setahun kemudian pada 2016 silam.
Kepala Sekolah SDN 3 Campoan Moch. Yatim S.Ag menjelaskan, ambruknya ruang kelas tersebut dikarenakan tertimpa longsoran batu Senin (21/1). Kata dia, insiden tersebut masih beruntung karena saat itu di dalam ruangan kosong tidak ada siswa belajar. Yatim menyadari, sebelumnya ada tanda akan terjadi bencana tanah longsor maka siswanya diminta menjauh dari titik gedung sekolah. “Ruang kelas VI yang ada disebelahnya juga kami kosongkan karena kawatir kerusakan akan merambah ke ruang kelas VI,” ucap Yatim. Yatim menambahkan, pasca insiden ambruknya gedung sekolah pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke UPTD Kecamatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo.
Yatim menegaskan, tahun 2016 silam ia juga sudah melapor ke Dispendikbud perihal kerusakan gedung akan tetapi hingga saat ini masih belum ada kejelasan kapan proses perbaikan akan dilakukan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo.
“Kami masih menunggu proses rehab dari Dinas,” tegas Yatim.
Disisi lain, Komandan Koramil Mlandingan 0823/13 Kapten Inf Edy Supriono mengatakan Polsek Mlandingan dan Koramil telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terutama masalah keamanan para siswa. Ini diakui Edy, setelah berkoordinasi bersama sekolah, bahwa disepakati dalam waktu dekat akan mengadakan kerja bhakti untuk pembersihan material reruntuhan kelas sekolah. “Ini untuk meminimalisir timbulnya korban jiwa yang menimpa siswa,” jelas Edy.
Edy menambahkan, usai meninjau sekolah ia semakin khawatir kondisi SDN 3 Campoan, yang semakin rusak. Edy juga prihatin dengan kondisi SDN 3 Campoan karena paska ambrolnya gedung sekolah kini satu ruangan kelas diisi oleh siswa dari dua kelas. Akibatnya, kata Edy, proses belajar mengajar tidak efektif. “Kami (dari jajaran TNI/Polisi Kecamatan Mlandingan) juga berharap ruang kelas yang ambruk bisa cepat diperbaiki oleh dinas terkait,” pungkas Edy. [awi]

Tags: