Gedung Sekolah Jadi Pengungsian korban Longsor Kediri

Karena sebagian gedung sekolah SDN Blimbing Satu digunakan menjadi tempat pengungsian warga Desa Blimbing Kecamatan Mojo yang daerahnya terancam longsor, kegiatan belajar mengajar para siswa ini digabung.

Karena sebagian gedung sekolah SDN Blimbing Satu digunakan menjadi tempat pengungsian warga Desa Blimbing Kecamatan Mojo yang daerahnya terancam longsor, kegiatan belajar mengajar para siswa ini digabung.

Kab Kediri, Bhirawa
Karena sebagian gedung sekolah SDN Blimbing Satu digunakan menjadi tempat pengungsian warga Desa Blimbing Kecamatn Mojo yang daerahnya terancam longsor, kegiatan belajar mengajar para siswa ini digabung. Kendati demikian pihak sekolah menjamin jika kegiatan belajar para siswa ini tidak akan terganggu, sebab jumlah siswa di SDN1 Blimbing relatif sedikit, dan masih memungkinkan untuk digabung
Dari pantauan Bhirawa, untuk siswa kelas 5 digabung dengan siswa kelas 6, untuk kelas 4 digabung dengan kelas 3, dan untuk kelas 2 digabung dengan kelas 1, namun kendati digabung namun diantara kelas ini masih ada sekat pembatas.
Kepala Sekolah SDN 1 Blimbing Gusdur Sabarudin mengatakan, siswa dari enam kelas ini digabung menjadi 3 ruang lokal kelas, sebab yang tiga gedung kelas digunakan untuk mengungsi warga. “Kami menjamin proses KBM siswa tidak akan terganggu, sebab jumlah siswa masih relatif sedikit yakni 75 siswa,” terangnya.
Dia menambahkan, KBM sistim gabung ini rencananya akan berlangsung selama 6 bulan, yakni hingga program relokasi para korban bencana tanah longsor ke lahan Perhutani. Diketahui, sejak Rabu Sore Ratusan warga Dusun Juron, dan Jeti, desa Blimbing mengungsi karena takut terjadi longsor susulan.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Kediri berencana akan merelokasi warga yang berada di titik rawan longsor, Pemkab Kediri akan berkoordinasi dengan pihak Perhutani untuk ikut memikirkan warga yang berada di titik rawan longsor terkait penyediaan lahan relokasi. [van]

Tags: