Gedung Sekolah Mangkrak harus Segera Dioperasionalkan

sekolah mahalSurabaya,Bhirawa
Tiga bangunan sekolah baru yang kondisinya mangkrak sejak enam bulan lalu diharapkan segera dioperasionalkan, terutama tetap untuk pengembangan sekolah SMK.
Diakui anggota Fraksi Demokrat Dapil 5 , M Mahmud , ada tiga bangunan sekolah baru yang disiapkan Pemkot Surabaya untuk mendirikan SMK di Surabaya. Namun  seiring ada kebijakan peralihan pendidikan menengah SMA/SMK ke pemerintah provinsi, lanjutnya, operasional tiga SMK tersebut ditunda meski alasannya belum jelas.
“Ya tiga gedung tersebut memang sudah berdiri sejak enam bulan lalu. Dua di Surabaya barat satu di Kenjeran. Namun entah mengapa pelaksanaan operasional tiga SMK itu ditunda. Apakah terkait dengan pengalihan kewenangan SMA/SMK atau ada alasan lain belum terkonfirmasi,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan nasib komplek bangunan gedung sekolah baru berlantai tiga di Jl tengger Kecamatan Benowo  tidak jelas . bangunan dengan papan nama “SMK Negeri Tengger”  itu sampai saat ini masih kosong tak berpenghuni meski telah selesai dikerjakan sekitar enam bulan lalu.
Pantauan  wakil ketua Komisi D, H Junaedi menyebut  bangunan yang berada di tanah eks TKD itu telah ditumbuhi rumput dan ilalang. Sementarqa , karena fasilitas sekitar gedung seperti Gapura, jalan masuk dan area parker masih belum terpasang paving atau jalan aspal sebagai gedung sekolah di tempat lain.
“Setiap hari saya melihat gedung itu, karena saya tinggal di Banjarsugian, kalau malam hari, terlihat gelap, dan ternyata setelah saya cek di lokasi, memang belum ada fasilitas listrik didalamnya, demikian juga dengan air bersih, maka wajar jika gedung ini menjadi mangkrak,”ucap politisi asal partai demokrat ini. Senin (11/4)
Pada kesempatan kemarin, Mahmud meminta agar Pemkot segera mengoperasionalkan tifga gedung sekolah baru tersebut. Menurutnya jika memang pemkot keberatan untuk dipergunakan sebagai SMK, maka bisa dipergunakan untuk SMP dan SD saja.
“kalau keberatan untuk SMK ya digunakan saja untuk SMP atau SD. Yang pas memang SMP karena terutama daerah barat masih membutuhkan. Tapi jika ditanya idealnya untuk apa saya kira ya tetap dibikin SMK saja,” terang Mahmud.
Mantan ketua Dewan periode lalu ini  menginformasikan  wilayah Surabay barat masih sangat membutuhkan sekolah kejuruan. Meski sudah ada dua SMA negeri, lanjutnya, wilayah Surabaya barat sangat  kekurangan sekolah kejuruan.
“Wilayah barat itu kan sedang berkembang , baik industry dan perdagangan, seharusnya ada SMK negeri. Warga sana kalau mau sekolah kejuruan harus pergi ke pusat yang cukup jauh ditempuh,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan mengakui, status gedung tersebut hingga saat ini belum beralih menjadi wewenangnya. Sebab, yang mendirikan bangunan merupak Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Surabaya. Kendati demikian, Ikhsan tidak membantah bahwa gedung tersebut akan difungsikan untuk sekolah. Meski untuk jenjangnya masih akan menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
“Untuk yang dilokasi Benowo itu warga sudah berkirim surat ke Pemkot Surabaya agar didirikan SD. Jadi akan kita gunakan sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Ikhsan. Hal serupa, lanjut dia, juga akan berlaku bagi dua bangunan sekolah lainnya di wilayah Kenjeran dan Wiyung. “Prinsipnya kita lihat dulu sekolah apa yang dibutuhkan masyarakat setempat. Baru kita tentukan jenjangnya,” pungkas dia. [gat.tam]

Tags: