Gelap-Gulita Sembilan Tahun, PJU Juanda kini Menyala

photoSidoarjo, Bhirawa
Setelah sembilan tahun mengalami kegelapanan, akhirnya dicapai kesepakatan antara PT Angkasa Pura II dan Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Sidoarjo untuk menghidupkan kembali lampu PJU Jl Raya Juanda.
Kesepakatannya adalah lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) Jl Raya Juanda mulai rel kereta api Aloha sampai ujung timur depan SPBU Sedati Gede yang mencapai 200 lampu akan ditangani DKP. Begitu pula mulai lampu di pertigaan by Juanda mulai dari selatan (pertigaan) sampai perempatan Mc Donald yang  membutuhkan sekitar 100 lampu juga oleh DKP.
“Saya sudah tidak berpikir pengelolaan jalan Juanda ini dibawah kiewenangan siapa, yang pentinga fasilitas penerang jalan itu diutamakan untuk kepentongan umum,” kata Kepala DKP Sidoarjo, Bahrul Amig. Jalan raya ini memang menjadi tanggungjawab PT AP II, tetapii sudah 9 tahun lampu penerangnya mati. Kondisi ini selain rawan kriminalitas juga tidak memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Coba bayangkan jalan sekelas Raya Juanda sampai gelap gulita begitu.
Ia kemudian mencari jalan bagaimana solusi untuk bekerjasama dengan pengelola jalan itu dalam hal ini AP II. Apa yang menjadi persoalan sampai jalan sepanjang 4 km itu  gelap-gelapan selama 9 tahun, apakah faktor pengadaannya ataukah beaya listrik. Dealnya adalah DKP yang mengatasi semuanya. Untuk sementara lampu penerang dimulai dari ujung barat rel kereta api. DKP masih memiliki aset yang bisa digunakan dengan lampu bercahaya kuning.
Lampu yang masih berfungsi baik itu mulai dipasang dari ujung barat. Itu akan bergerak terus sampai perempatan SPBU Sedati Agung-Betro. Kebutuhan lampu untuk jalan yang panjangnya 4 km itu sekitar 200 lampu.
Aset lampu yang dimiliki DKP memang tidak sebanyak itu, untuk kekurangannya akan dilakukan pengadaan secepatnya. “Pokoknya harus dilakukan secepatnya, targetnya tidak sampai akhir tahun  jalan raya Juanda harus terang,” harapnya. Saat ini saja tim DKP sudah bergerak untuk memasang lampu, hasilnya bisa dirasakan sebagian jalan sudah terang benderang.
Sebenarnya ada keiginan untuk memasang lampu LED yang bercahaya putih dengan kekuatan 125 watt. Dengan memakai LED akan dapat menekan beaya pemakaian listrik. Namun harus membutuhkan pengadaan baru, dan itu pasti akan memakan waktu. “Bagi saya yang penting nyala dulu. Untuk LED itu akan dipikir sambil jalan,” ucapnya.
Pengguna pengendaraan kini bernafas lega setelah merasakan jalan Juanda kembali terang. “jalan gelap ini bahaya sekali dalam kondisi hujan lebat,” kata Abidin, warga Sawotratap, Gedangan. Saat hujan baginya menjadi saat yang sangat gawat bila naik mobil, bila ada pohon tumbang melintang jalan, pengendara sulit untuk melihat benda didepannya. Jadi harus hati-hati. Padahal pohon sering tumbang ketika hujan lebat disertai angin kencang. “Saya kira jalan Juanda ini sudah diabaikan. Sukurlah jalan ini sekarang menjadi terang lagi,” katanya. [ach]

Tags: