Gelar Bazar SMPN 3 Bernuansa Tempoe Doeloe

Suasana gelar bazar nuansa Tempoe Doeloe di SMPN 3 Sidoarjo. [ahmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
SMP Negeri 3 Sidoarjo (Spentigda) telah menggelar Pentas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), bertemakan Kearifan Lokal dengan menyajikan stan dan makanan bernuansa Tempoe Doeloe.
Selain mengadakan pentas seni, dalam kegiatan tersebut juga digelar bazar produk empon-empon, termasuk ada talkshow bahasa Inggris. Acara untuk umum itu dihadiri banyak kalangan, termasuk para wali siswa dan alumni.
Sejak masuk pintu gerbang, pengunjung disambut dengan pagar bambu beratap ilalang. Di lapangan, tampak sejumlah stan dengan bangunan mirip angkringan. Ada sepuluh stan mengelilingi lapangan. Stan-stan tersebut digunakan untuk pameran bazar. Para siswa kelas VII memajang produk olahan hasil empon-empon.
Ketua Panitia Verry Kunchoro ST MM menyampaikan, tempoe doeloe memang dipilih dalam kegiatan dengan sub tema Eksplorasi empon-empon tersebut. “Pemilihan tema pada acara tersebut merupakan hasil musyawarah seluruh bapak ibu guru, yakni menyesuaikan tema P5 tentang kearifan lokal,” sampainya, pada (1/2) kemarin.
Sebelumnya, lanjut dia, kegiatan rencananya diadakan pada sore hingga malam hari. “Saat H-7, kami bermusyawarah lagi, hingga diputuskan untuk diubah pada pagi hari. Karena kita melihat adanya cuaca yang hampir setiap malam hujan,” katanya.
Pentas Projek P5 tersebut juga menjadi pengalaman pertama bagi para siswa, termasuk dalam hal kepanitiaan. Muhammad Avicenna, sie acara kegiatan mengaku banyak hal yang didapatkannya dalam kegiatan tersebut.
“Terkait sie acara, macam-macam rasanya. Ada siswa yang lebih fokus ke bazar dari pada tampilan. Jadi kesulitannya di situ. Memang cukup melelahkan namun sama sekali tidak mengganggu pelajaran. Pentas projek selanjutnya, saya ingin jadi ketua panitia lagi, dan belajar dari kekurangan pada acara hari ini,” kata Sena, panggilan siswa dari kelas VII J itu.
Tentang tema selanjutnya yang akan dilakukan Spentigda, Verry Kunchoro memberikan bocoran. Sebelum PAT, para siswa nantinya secara berkelompok diminta untuk belajar membuat batik dengan kreativitas masing-masing.
“Projek ketiga Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran 2022/2023 selanjutnya adalah kewirausahaan dengan subtema kain batik. Jadi nanti para siswa membuat motif batik sesuai kreativitas masing-masing,” ujar guru IPA. [ach.ina]

Tags: