Gelar Istighosah Virtual Kuatkan Mental Warga Hadapi Pandemi

Foto: Selain terus menjalani vaksinasi secara bergantian, warga juga menggelar doa bersama secara virtual.

Kota Batu,Bhirawa
Mulai berjatuhannya korban Covid-19 di lingkungan RW 03, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan/ Kota Batu membuat warga di sana mulai cemas. Hal ini menginisiasi warga untuk menggelar istighotsah secara virtual. Ritual agama yang mereka nama Nyadhong Pitulungan ini dilaksanakan pada Selasa (27/7) malam.

“Nyadhong Pitulungan ini kita laksanaan untuk menguatkan mental warga yang banyak terpapar Covid-19,”ujar Yuris Effendi, Ketua RW 3 Kelurahan Ngaglik, Senin (26/7).

Ia menjelaskan bahwa warga akan menyaksikan semua prosesi ritual dan istighotsah ini dengan cara virtual. Hanya beberapa orang pilihan yang akan ikut langsung menjalani prosesi yang diawali serentak dari tujuh pintu masuk kampung.

Pada tujuh pintu masuk ini akan dijaga dan dilakukan prosesi oleh tujuh yatim piatu didampingi oleh tetua adat setempat.

“Semua warga berharap lewat ritual Nyadhong Pitulangan ini warga akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dari serangan Covid-19,”jelas Yuris.

Diharapkan pula, dengan istighotsah virtual dapat menguatkan mental masyarakat yang akhir-akhir ini imunnya menurun. Apalagi di lingkungan RW 3 ini dalam sepekan sudah ada dua warga yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Diketahui, ritual Nyadong Pitulungan ini disimbolkan dengan angka pitu (tujuh). Hal ini digambarkan lewat tujuh anak yatim piatu yang menjaga tujuh pintu masuk wilayah RW 3.

Ketujuh orang dari tujuh titik ini akan kirab mengelilingi tujuh pintu masuk sambil menebar garam grasak dan bunga setaman. Selama prosesi mereka melaksanakan topo wicara artinya mereka tidak boleh berbicara hingga sampai di Makam Mbah Zakaria.

“Mbah Zakaria merupakan pendiri Masjid pertama di Kota Batu, leluhur warga RW 3 yang babat alas wilayah dimana mereka tinggal,”tambah Yuris.

Bagi warga RW 3, yang dilawan saat ini adalah penyakit kasat mata. Selain melakukan ikhtiar dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan, harus juga dilawan dengan ikhtiar bersifat religius serta bertawakal kepada Allah SWT.

“Tidak akan ada kerumunan dari acara Nyadhong Pitulungan ini, karena kita menggunakan aplikasi google meet, dimana semua warga menyaksikan secara virtual,”tandas Yuris.(nas)

Tags: