Gelar Lokakarya, LSP Unair Siapkan Materi Uji Kompetensi

Wakil Rektor 1 Unair, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningtyas

Surabaya, Bhirawa
Dalam rangka penyelarasan perkembangan industri dengan kompetensi lulusan, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar Lokakarya penyususan materi Uji Kompetensi dengan melibatkan Badan Nasional Sertifiksi Profesi (BNSP), Rabu (21/10) kemarin. LSP Unair sendiri merupakan salah satu faktor penunjang kualitas lulusan Unair, agar sesuai dengan kebutuhan industri.
Menurut Ketua LSP Unair, Prof Dr drh Imam Mustofa MKes, lokakarya ini melibatkan 142 dosen, yang mengampu 80 Skema Kompetensi. Skema ini berasal dari 31 prodi pada 7 fakultas, serta satu dari pusat riset dan pengembangan produk halal.
“Kota mulai lokakarya hari ini dan akan dilanjutkan beberapa hari kedepan dengan diskusi pengampu masing – masing skema, bimbingan teknis dari Master Asesor, dan FGD dengan para mitra untuk menyelaraskan Materi Uji Kompetensi (MUK) yang disusun dengan kebutuhan riil di dunia kerja,” jelas Prof Imam.
Dalam menyusun skema MUK ini, juga diselenggarakan FGD secara parallel mulai tanggal 3 hingga 12 Nopember 2020, dengan para mitra, yaitu 14 Asosiasi Profesi, 17 institusi pengguna, dan 11 mitra dari prodi sejenis dari PT lain.
“Melalui kegiatan ini kami harap MUK yang dihasilkan nanti adaptif untuk dipergunakan dalam uji kompetensi secara offline, blended, maupun online atau asesmen jarak jauh. Tentunya, MUK ini terlebih dahulu mengikuti proses sesuai dengan peraturan BNSP,” papar Prof Imam.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Unair, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningtyas menambahkan, Unair memiliki komitmen yang tinggi terhadap LSP, dari mulai proses pembentukannya di bulan Nopember 2015 sampai dengan perkembangannya.
“Keberadaan LSP Unair bukan sekedar agar para lulusan memiliki surat keterangan pendamping ijasah (SKPI). Pada roadmap pengembangan akademik Universitas Airlangga tahun 2020-2025 kedudukan LSP Unair bersama Fakultas/Program Studi dan unit-unit kerja yang lain memegang peran penting yang saling melengkapi,” ungkap dia.
Lebih lanjut, pengembangan pendidikan vokasi dan profesi dikembangkan berbasis SMART Education, Pengembangan matakuliah berbasis skema kompetensi, Pengembangan strategi pembelajaran Work Based Learning, dan Redesain kurikulum berbasis SMART Education dan adaptif dengan kebutuhan industri.
“Fakultas Vokasi bersama LSP Universitas Airlangga juga telah diberi amanah untuk mengembangkan Skema Kompetensi pada Program Prioritas Layanan Perawatan (Care Services). Program ini telah memantapkan langkah kami untuk mensinergikan langkah dengan para mitra, yaitu asosiasi profesi, asosiasi keilmuan, institisu penggunak lulusan, serta program studi sejenis,” tuturnya
Output dari program ini adalah Skema Kompetensi, materi Uji Kompetensi (MUK) dan Petunjuk Teknis Tempat Uji Kompetensi (Juknis TUK) yang selaras dengan kebutuhan dunia industry, dunia kerja dan dunia usaha.
“Harapannya tidak berhenti sampai tahap output melainkan harus menghasilkan outcome dan memberikan impact misalnya pada Program Merdeka Belajar LSP Unair harus bisa mendukungnya dengan Merdeka Sertifikasi Kompetensi tentu saja tetap harus dalam koridor rambu-rambu peraturan BNSP dan peraturan di Unair,” pungkasnya. [ina]

Tags: