Gelar Tradisi Komunitas Budaya se-Jatim di Jember

Jember, Bhirawa
Direktur Pembinaan Keperacayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi pada Kementrian Pendidikan Nasional, Drs.Gendro Nurhadi, mengaku bersyukur karena kebudayaan masuk kembali ke lembaga Kemendiknas. Sehingga kebudayaan dan tradisi diharapkan bisa menjadi muatan lokal (mulok) di sekolah.
“Saya bersyukur kebudayaan bisa kembali di lembaga Kemendiknas, sehingga kebudayaan dan tradisi daerah menjadi mulok di sekolah-sekolah,” ujar Gendro Nurhadi usai membuka Gelar Tradisi Komunitas Budaya se-Jawa Timur di Alun-alun Jember, Sabtu (10/11) sore.
Harapan kebudayaan bisa menjadi mulok di sekolah, menjawab kegalauan dirinya dan pemerintah. Karena menurut Gendro, masyarakat kini mulai menipis dalam mengenal kebudayaan dan tradisi yang ada didaerah akibat perubahan globalisasi.
“Kita tidak bisa menolak itu, tapi masyarakat kita perlu dibentengi dengan kebudayaan dan tradisi yang ada. Sehingga budaya asing yang masuk ke Indonesia bisa terfilter. Bukan hanya eksaknya saja yang kita raih, tapi pendidikan  kebudayaan juga kita raih untuk jati diri bangsa kita,” katanya.
Menurut Gendro, kebudayaan dan tradisi tidak mengenal agama, ras maupun politik. Semuanya bisa baur dengan kebudayaan yang ada di daerah.” Kita lihat saja Jember, dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit dan multi kultur, tidak pernah ada gejolak. Artinya semua kelompok bisa baur dan saling menghargai,” ujar Gendro yang mencotohkan Jember karena telah berhasil  membina kebudayaan yang ada serta banyak tokoh kebudayaan seperti Ayu Sutarto. Ini yang menjadi acuan dirinya dan Kemendiknas, kenapa Jember dijadikan tuan rumah gelar tradiasi pertama di Jawa Timur.
Jawa Timur, ujar Gendro, terdapat 12 komunitas budaya. Melalui gelar Tradisi selama 3 hari di Jember, diharapkan bisa mengenal  masing-masing komunitas budaya yang satu dengan yang lainnya. Gendro juga optimis bahwa melalui gelar tradisi yang akan digelar setiap tahun ini, bisa menggugah kembali masyarakat untuk lebih mengenal kebudayaan yang ada.
Apalagi pemerintah sendiri sudah mulai terfokus pada persoalan ini dengan menambah  anggaran.” Anggaran kita mulai naik, melalui APBN-P, anggaran kita meningkat. Mudah-mudah tahun depan bisa ditambah lagi anggarannya untuk sosialisasi kepada masyarakat betapa pentingnya melestarikan dan menjaga kebudayaan kita,” katanya.
Dalam gelar tradisi kali ini, ada 4 kegiatan di antaranya pemutaran film dokumenter, sarasehan tentang kebudayaan dan gelar tradisi. Kegiatan ini diikuti 300 orang dari 12 komunitas budaya se Jawa Timur dan dibuka langsung oleh Drs.Gendro Nurhadi, Direktur Pembinaan Keperacayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi pada Kementrian Pendidikan Nasional.
Sementara, Bupati Jember MZA Djalal mengaku bangga Jember dijadikan tuan rumah gelar tradisi komunitas budaya se Jawa Timur. Ini merupakan kebanggaan bagi Jember bisa dipercaya oleh Kemendiknas untuk menggelar kegiatan ini. “Jember akan mendukung program ini, di manapun Gelar tradisi ini nanti akan digelar, Jember akan mengirimkan duta-dutanya,” ujar Djalal singkat. [efi]