Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Diimbau Utamakan Keselamatan

Papan larangan mandi di laut yang terpasang dibeberapa titik di bibir pantai oleh pengelola wisata Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kec Bantur, Kab Malang, agar tidak terjadi lkorban laka laut

Kab Malang, Bhirawa
Gelombang laut tinggi di wilayah perairan Pantai Malang Selatan, hal itu telah membuat sebagian nelayan tidak berani melaut. Karena gelombang laut tinggi bisa menyebabkan kecelakaan (laka) laut, yang akan bisa mengancam jiwa nelayan.
Sedangkan untuk menekan angka kecelakaan di laut, maka Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polres Malang menghimbau pada nelayan agar berhati-hati jika melaut dan mematuhi rambu-rambu yang sudah diberikan pihak Pos Satuan Polairud Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
“Kami sudah menghimbau kepada rekan-rekan nelayan untuk mengutamakan keselamatan berlayar, agar tidak terjadi laka laut. Sebab, dalam beberapa hari terakhir ini, gelombang laut di perairan Pantai Malang Selatan cukup tinggi sehingga bisa membahayakan para nelayan saat mencari ikan di tengah laut,” papar Kepala Satuan (Kasat) Polairud Polres Malang AKP Dwiko Gunawan, Kamis (25/1), kepada Bhirawa.
Himbauan yang sering kita sampaikan kepada nelayan, jelas dia, diantaranya sebelum melaut perhatikan perkembangan cuaca setiap hari, baik secara natural maupun informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Selanjutnya, jangan paksakan diri melaut jika kondisi cuaca di laut tidak berhasabat. Seperti terjadi hujan, angin kecepatan tinggi, dan gelombang tinggi, serta selalu melengkapi para Anak Buah Kapal (ABK) alat keselamatan berupa pelampung.
“Dan pastikan radio sebagai alat komunikasi berfungsi normal, agar sewaktu-waktu diperlukan dapat berhubungan dengan petugas keamanan laut yang berada perairan maupun nelayan lainnya. Tentunya yang paling utama sebelum melaut, para nelayan wajib untuk berdoa agar diberikan keselamatan saat melaut hingga kembali ke darat,” tegas Dwiko.
Ditegaskan, laka laut pada awal tahun 2018 ini, di perairan Pantai Malang Selatan masih nihil atau tidak ada laka laut. Sedangkan pada tahun 2017, laka laut rata-rata korban pengunjung wisata yang tenggelam dan tewas akibat terseret ombak air laut saat mandi di laut. Sehingga agar tidak terjadi kembali korban tenggelam, maka pihaknya meminta pengelola wisata pantai memperbanyak papan yang bertuliskan larangan mandi di pantai saat gelombang laut tinggi.
“Petugas pantai juga harus terus melakukan himbauan kepada para pengunjung wisata, agar mematuhi rambu-rambu bahaya yang mereka pasang di pinggir pantai. Hal itu agar tidak terjadinya korban tenggelam, mengingat perairan Pantai Malang Selatan sangat ganas, dan jika tidak berhati-hati bisa terseret ombak air laut,” pungkas Kasat Polairud.
Ditempat terpisah, salah satu pemilik kapal nelayan Pantai Sendangbiru Sudarsono membenarkan, bahwa pada beberapa hari terakhir ini, gelombang air laut di pesisir Pantai Malang Selatan cukup tinggi. Sehingga sebagian nelayan tidak berani melaut, terutama nelayan yang menggunakan kapal kecil. Namun, nelayan yang menggunakan kapal besar masih berani melaut.
“Kondisi cuaca di perairan laut Pantai Malang Selatan memang sering tidak bersahabat, sehingga berdampak pada produksi ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang,” tuturnya. [cyn]

Tags: