Gelombang Tinggi Penumpang Asal Bawean Gagal Berangkat

Ratusan penumpang gagal berangkat

Gresik, Bhirawa
Akibat cuaca buruk, ratusan penumpang asal Pulau Bawean terlantar di Pelabuhan Gresik. Mereka gagal pulang hingga menunggu gelombang rendah. Akibat
cuaca buruk dan gelombang tinggi di Perairan Laut Jawa membuat terhentinya lalu lintas pelayaran selama sepekan.
Menurut Hasyim (40), penumpang asal Sangkapura, akibat gagal pulang karena gelombang tinggi. Harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa penginapan dan akomodasi hingga mencapai ratusan ribu rupiah.
”Saya terpaksa menyewa penginapan selama sepekan, menunggu kapal bisa berlayar lagi. Kejadian sudah sering terjadi, kalau pada bulan ini. Sehingga harus bersabar meski yang di rumah tengah berharap untuk segera cepat pulang,” ujarnya.
Kalau kondisi seperti ini, hingga lebih dari sepekan. Kami berharap Pemkab Gresik, bisa memberi solusi dengan mendatangkan kapal besar. Supaya bisa segera sampai di rumah, selain di tunggu keluarga juga khawatir bahan pokok yang kami bawa. ”Yang di rumah menunggu yang kami bawa, kalau terlalu lama nanti mereka bisa tidak makan,” imbuhnya.
Sementara Humas Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik, Nanang Afandi menjelaskan, dengan kondisi buruk sudah menghimbau para operator kapal meningkatkan kewaspadaan. Dan berharap pihak operator kapal, memantau perkembangan laporkan BMKG karena kondisi cuaca sulit diprediksi.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, tinggi gelombang di Perairan Laut Jawa mencapai 3 meter. Selain cuaca ekstrim, cuaca buruk itu mengancam keselamatan penumpang. Apalagi jarak Gresik ke Pulau Bawean sejauh 80 mil. [kim]

Tags: