Gelorakan Cinta Tanah Air, Gelar Seminar Sejarah TRIP

23-pahlawan-whySurabaya, Bhirawa
Semangat kepahlawan yang ditunjukkan oleh para pelajar Surabaya yang tergabung dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dalam mempertahankan kemerdekaan perlu dijadikan contoh teladan bagi generasi muda saat ini. Untuk itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jatim menggelar seminar aktuliasasi nilai-nilai Pancasila dan cinta tanah air dengan secara khusus membahas peran kesejarahan TRIP, Senin(22/9) kemarin.
Sekretaris Bakesbangpol Jatim Nur Hasyim saat membuka acara mengingatkan nilai-nilai perjuangan para pelajar semasa mempertahankan kemerdekaan harus diketahui oleh para pelajar-pelajar Surabaya sekarang.
“Para pelajar harus menyadari bahwa pada masa lalu para pelajar bukan hanya belajar tetapi juga mempertaruhkan nyawanya demi bangsa dan  Negara,” jelas Nur Hasyim.  Semangat kejuangan itu semakin relevan bila dikaitkan dengan perilaku para pelajar saat ini yang menggelisahkan.
“Tawuran pelajar yang masih sering terjadi tentu menunjukkan lemahnya nilai-nilai kejuangan mereka,” tambah Nur Hasyim lagi.
Dalam seminar yang dihadiri organisasi kemasyarakatan, guru dan Masyarakat Sejarah Indonesia tersebut mengupas tentang perjuangan tokoh pelajar pejuang sekaligus pendiri TRIP Mas Isman. Hadir sebagai pembicara ahli sejarah Prof Dr Aminudin Kasdi, guru besar Universitas Airlangga sekaligus pelaku sejarah Prof Dr Soenarko, Prof Soetojo serta dari Dinsos Jatim Dra Sri Swadaryati dan dari Kemensos RI Siti Asyiah.
“Ketokohan Mas Isman bukan saja dari perannya dalam mempertahankan kemerdekaan melalui TRIP, tetapi juga nilai-nilai yang ia tanamkan kepada anak buahnya,” tutur Prof Soetojo yang juga kawan Mas Isman semasa perjuangan dulu.
Menurut Soetojo, kepada para anak buah, Mas Isman selalu menekannkan pentingnya pendidikan bagi masyarakat. Selain itu lanjut Soetojo, Mas Isman juga memiliki kepedulian dengan kehidupan perekonomian masyarakat dengan ditandai berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Gotong Royong yang menjelma menjadi organisasi kemasyarakatan Kosgoro salah satu ormas yang melahirkan partai golongan karya (Golkar).
Ketika memasuki sesi tanya jawab dan dialog yang dipandu moderator redaktur Harian Bhirawa Wahyu Kuncoro SN muncul keinginan dari sebagian besar peserta seminar untuk mengusulkan agar Mas Isman menjadi Pahlawan Nasional.
Menanggapi usulan tersebut, Ketua masyarakat Sejarah Inodnesia yang juga menjadi nara sumber Prof Aminudin Kasdi mengingatkan bahwa untuk merealisasikan usulan tersebut tidak mudah, karena harus melalui seminar ilmiah dulu.
“Sebelum seminar digelar, perlu dilakukan penelitian yang mendalam terkait dengan sosok yang ingin diusulkan. Nah ini butuh kerja keras dan dukungan semua pihak,” jelas Amnidun Kasdi.
Kepala Bidang Integrasi Bangsa Bakesbangpol Jatim R Tajhjo Widodo menyambut baik munculnya usulan dari peserta. Pihaknya berjanji untuk ikut mendorong agar usulan itu bisa terwujud.
“Sebagai birokrasi, tentu kami akan membantu memfasiltasi keinginan masyarakat tersebut sepanjang masih dalam tupoksi kami,” jelas Tjahjo Widodo lagi. [why]

Keterangan Foto : Dari kiri Prof Dr Aminudin Kasdi, Prof Dr Soenarko, Dra Sri Swadaryati dan Siti Asyiah.

Tags: