Gempa 6,4 SR, Rontokkan Rumah dan Masjid di Kab.Probolinggo

Bupati Tantri serahkan bantuan pada korban terdampak gempa Situbondo.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Gempa berkekuatan 6,4 SR (Skala Richter) dengan pusat gempa 61 kilometer timur laut Situbondo juga dirasakan oleh warga Kabupaten Probolinggo. Bahkan salah satu rumah warga di Dusun Krajan Desa Condong Kecamatan Gading ikut terdampak. Demikian pula dengan Masjid Raudlatul Muhtadin itu nyaris roboh dan seluruh dinding bangunan retak-retak.
Gempa yang terjadi Kamis 11/10 dini hari itu mengakibatkan bagian belakang rumah Ibu Asi Rianto (59) roboh dan pada runtuhnya bagian atapnya. Bangunan bagian belakang rumah yang baru direhab setahun itu roboh mulai dapur, mussholla dan kamar mandi.
Bu Asi Rianto hanya seorang diri tinggal di rumah tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ia berjualan bensin eceran di depan rumahnya. Keempat anaknya telah berkeluarga tak tinggal di desa/daerah tetangga.
Berdasar pengakuannya, dini hari itu ia terbangun karena getaran yang ia rasakan. Sekelilingnya dirasakan bergoyang yang kemudian disusul suara tembok roboh. Tak lama kemudian didapati bagian belakang rumahnya roboh.
Kamis 11/10 sore, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE langsung mengunjungi rumah Bu Asi Rianto bersama tim tanggap bencana BPBD Kabupaten Probolinggo. Pada kesempatan tersebut Bupati Tantri juga menyerahkan bantuan santunan dan bahan makanan siap saji untuk Bu Asi Rianto.
Bupati Tantri menyampaikan, bantuan dari pemerintah daerah melalui BPBD Kabupaten Probolinggo sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana
Lebih lanjut bupati Tantri mengatakan, dampak gempa magnitudo 6,4 Situbondo di Probolinggo. Sebuah masjid dan rumah warga di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, retak dan nyaris roboh akibat goncangan gempa yang terjadi.Masjid Raudlatul Muhtadin itu nyaris roboh dan seluruh dinding bangunan retak-retak. Sementara untuk rumah warga, hingga kini kondisinya belum diketahui, ungkapnya.
Didampingi camat Krucil, Budi Hariyanto, bupati Tantri mengatakan, tidak ada korban luka dan jiwa akibat gempa pada dini hari tersebut. Pihaknya, meninjau ke lokasi dan selanjutnya dilakukan pembersihan bersama polisi, TNI dan BPBD setempat.
Warga di pinggiran Kota Probolinggo, tepatnya Desa Maron, Kecamatan Banyuanyar, juga merasakan gempa. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo Anung Widianto membenarkan ada dampak kerusakan yang terjadi di wilayahnya. “Jadi ada bangunan yang terdampak di dua kecamatan. Tim reaksi cepat di terjun ke lapangan untuk mendata kerusakan. Saat ini baru dua bangunan, namun bisa saja bertambah,” tambahnya.(Wap)

Tags: