Gempa Berkekuatan 6,7 Magnitudo Rontokkan Gedung SMK Turen

Gedung SMK Turen, Kec Turen, Kab Malang rusak akibat diguncang gempa bumi, pada Sabtu (10/4) siang

Kab Malang, Bhirawa
Wilayah Malang Raya Sabtu (10/4) siang, telah diguncang gempa bumi yang berkekuatan 6,7 magnitudo. Sedangkan dalam gempa bumi mengakibatkan kerusakan rumah warga terutama di wilayah Malang Selatan, Kabupaten Malang, dan kerusakan juga pada gedung sekolah.

Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang Mamuri, Sabtu (10/4), kepada wartawan mengatakan, bahwa gempa tektonik tidak hanya menggoncang Malang Raya saja, tapi juga di sejumlah daerah Jawa Selatan dengan kekuatan mencapai 6,7 magnitudo, namun tidak berpotensi gelombang tsunami. Dan berdasarkan rilis BMKG Pusat, bahwa kejadianya tepat pada pukul 14.00 WIB.

“Guncangan akibat gempa tektonik itu terasa dibeberapa daerah, seperti di Malang Raya, Blitar, Kediri, Trenggalek, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, dan Surabaya,” ungkapnya.

Sedangkan, lanjut dia, gempa bumi tersebut juga terasa di Provinsi Istimewa Yogyakarta (DIY), Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara. Sedangkan titik gempa itu terletak pada koordinat 8,83 Lintang Selatan (LS) dan 112,5 Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di laut, yakni berjarak 96 kilometer (km) arah Selatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 km. 

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Mamuri, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Sedangkan dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

“Berdasarkan hasil monitoring BMKG, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock,” ujarnya.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat yang khususnya masyarakat di wilayah Malang Selatan,  agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Namun, tetap menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. Dan jika sudah memastikan tidak ada keretakan pada dinding rumah atau atap rumah atau tidak ada kerusakan, silakan untuk masuk rumah.

“Dan jika tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, maka sebelum kembali kedalam rumah, harus periksa terlebih dahulu. Karena kerusakkan rumah akibat gempa bumi sangat membahayakan jiwa seseorang,” kata Mamuri.

Ditempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengatakan, jika hingga saat ini pihaknya masih belum ada laporan tentang kerusakan akibat gempa bumi yang baru terjadi ini. Meski belum ada laporan, namun pihaknya tetap melakukan pengecekan di sejumlah wilayah khususnya di Malang Selatan. “Kami masih mencari informasi terkait adanya kerusakan bangunan akibat goncangan gempa bumi,” jelas dia.

Menurut Bambang, BPBD Kabupaten Malang saat ini masih melakukan pengecekan ke beberapa daerah, seperti di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, Ampelgading, Bantur, Donomulyo, dan Gedangan. Karena wilayah tersebut dekat dengan pesisir Pantai Malang Selatan. Dan dirinya menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Malang jangan mudah percaya dengan informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggujawabkan.

“Untuk itu kami meminta kepada masyarakat agar meminta informasi kebenarannya pada instansi terkait, diantaranya, BPBD, PMI, SAR, Kepolisian, dan masing-masing kantor kecamatan,” pintah dia.

Sementara itu, Camat Ampelgading, Kabupaten Malang Ahmad Sofie menyampaikan, akibat gempa bumi telah membuat beberapa rumah warga di wilayahnya rusak. Karena ada beberapa rumah warga di Desa Wirotaman terdampak, namun untuk jumlah pastinya kita masih terus mencari informasi.

“Memang ada beberapa yang rusak, tapi tidak terlalu parah. Sedangkan untuk bangunan fasilitas umum seperti Puskesmas masih belum ada laporan, kami masih menunggu pendataan,” terangnya.(cyn)

Tags: