Gempa di Sumenep, 60 Rumah Rusak, Pemkab Kirim Bantuan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi

Sumenep, Bhirawa
Pemkab Sumenep mencatat sebanyak 60 bangunan di Kecamatan Raas mengalami rusak akibat bencana alam berupa gempa dengan kekuatan 5,0 SR beberapa hari lalu. Ke 60 bangunan itu terdiri dari 8 bangunan sarana ibadah dan sekolah, serta 52 unit bangunan rumah warga setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi mengatakan, bangunan yang rusak akibat bencana alam itu mayoritas berada di Desa Kropoh, Raas.
Tingkat kerusakan bangunan tersebut adalah ringan dan sedang, sebab goncangan gempa tersebut relatif kecil, tidak seperti yang terjadi pada tahun 2018 di Pulau Sapudi lalu. “Total bangunan yang rusak itu mencapai 60 bangunan. 8 bangunan merupakan sarana ibadan dan sekolah, sedangkan 52 bangunan lainnya merupakan rumah warga. Data sudah kami kantongi dan telah dilaporkan ke pak Bupati,” kata Abd Rahman Riadi, Kamis (4/4).
Menurut Rahman, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pemulihan pasca bencana alam di Pulau Raas tersebut. Hasil koordinasinya, Pemerintah Daerah akan menyalurkan sejumlah sembako ke para korban guna meringankan beban mereka yang kena musibah itu.
Sesuai rencana, besok (hari ini, Red) petugas akan berangkat ke Pulau Raas untuk menyampaikan bantuan tersebut. “Rencananya kami besok berangkat ke Raas untuk menyampaikan bantuan ke korban berupa sembako. Kami berangkat melalui Pelabuhan Kalianget,” tuturnya.
Selain bantuan dari Pemkab Sumenep, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Timur. Dari Pemprov berencana akan memberangkatkan tim assesmen untuk melakukan penilaian tingkat kerusakan bangunan tersebut. Setelah dilakukan penilaian tingkat kerusakannya, Pemprov akan memberikan bantuan sesuai aturan yang berlaku.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov dan rupanya, besok Pemprov juga akan mengirimkan tim assesmen. Nanti akan ada bantuan juga dari Pemprov Jatim. Soal bantuannya kami tidak tahu, kita lihat nanti saja,” ucapnya.
Dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa. Hanya saja, aalah seorang pelajar yang sedang mengikuti ujian akhir sekolah berbasis komputer mengalami luka di bagian kaki karena terkena reruntuhan bangunan. Namun korban hanya mengalami luka ringan dan telah diatasi oleh petugas medis di Puskesmas setempat. “Kalau korban jiwa alhamdulillah tidak ada, hanya ada satu orang yang mengalami luka, tapi sudah diobati,” tegasnya.
Sebelumnya, gempa bumi tektonik mengguncang sebagian wilayan Kabupaten Sumenep, Selasa (2/5), sekitar pukul 08.22 pagi. Hasil analisis Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan M=5,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,22 LS dan 114,56 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah tenggara Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, pada kedalaman 5 km. Tepatnya gempa berlokasi di laut pada jarak 83 KM tenggara kota Sumenep. [sul]

Tags: