Gemstone Asal Nganjuk Mulai Mendunia

Batu mulia asal Nganjuk yang mulai dikenal oleh mancanegara, dipamerkan sebagai barang koleksi, Rabu (29/4).

Batu mulia asal Nganjuk yang mulai dikenal oleh mancanegara, dipamerkan sebagai barang koleksi, Rabu (29/4).

Nganjuk, Bhirawa
Mengikuti jejak batu Bacan yang berasal dari Pulau Kasiruta, Halmahera Maluku Utara dan giok Aceh yang lebih dulu dikenal dunia, gemstone atau disebut batu mulia asal Nganjuk juga mulai dilirik negara asing. Dengan keunikan khas pancawarna yang ditambang dari wilayah Desa Tritik Kecamatan Rejoso, batu mulia Nganjuk bahkan dibanderol dengan harga 11 ribu dollar AS dalam pameran.
Dalam pameran batu alam yang digelar di GOR Bung Karno Kelurahan Begadung Kecamatan Nganjuk, aneka koleksi yang dipamerkan benar-benar menyedot perhatian masyarakat penggila batu mulia. Baru terkuak bahwa Kabupaten Nganjuk juga kaya akan batu mulia dengan kualitas dunia. “Terlihat keunikan batu mulia asal Nganjuk pada warnanya setelah dicuci,” ujar, Suratman kolektor batu asal Kelurahan Bogo Kecamatan Nganjuk, Rabu (29/4).
Dikatakan Suratman, untuk batu pancawarna koleksinya pernah ditawar kolektor dari Jakarta seharga Rp 80 juta. Ada juga kolektor dari Surabaya yang membawa teman sesama kolektor dari Belanda, menawar 90 ribu dollar AS. Tapi semuanya ditolak dengan alasan untuk koleksi pribadi dan hanya untuk kepentingan pameran. “Batu yang saya miliki untuk koleksi dan menunjukkan bahwa Nganjuk memiliki kekayaan purba yang tak ternilai oleh uang,” tutur Suratman yang mengaku mengoleksi batu sejak masih remaja.
Namun, lanjut Suratman, jika ada yang berminat dengan batu yang memiliki keunikan lima macam warna itu akan dibanderol dengan harga 11 ribu dollar AS. Syaratnya sang kolektor harus asli Nganjuk dan tidak boleh dijual kepada kolektor luar Nganjuk. Karena, batu pancawarna ini merupakan kekayaan alam Nganjuk.
Salah satu penggemar sekaligus kolektor batu mulia  asal Surabaya, Kunto Wibisono mengaku senang mengikuti pameran batu mulia di Nganjuk. Di samping untuk menambah pengetahuan tentang berbagai jenis batu akik, juga dapat menambah teman satu komunitas pecinta batu alam. “Saya sangat berkesan dalam pameran ini, ternyata Nganjuk banyak kolektor batu alam,” katanya.
Selain berbagai jenis batu alam yang dipamerkan dan diperjualbelikan, dipajang pula jenis batu fosil binatang menyerupai ikan kakap, fosil kayu jati dan karang. Sedangkan pameran batu nusantara ini diikuti oleh kolektor dan penggemar batu alam dari berbagai daerah mulai dari Jawa Timur hingga Kalimantan dan Sumatra. [ris]

Rate this article!
Tags: