Gencar Rapidtest, Tujuh ASN Setdaprov Jatim Reaktif, Satu ASN di Disnak Positif

Petugas dinas kesehatan melakukan Pemeriksaan rapid test kepada seluruh jajaran ASN Dinas Peternakan Provinsi Jatim, kamis (18/6). [oky abdul sholeh]

Pemprov, Bhirawa
Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah menjalani isolasi diri di asrama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) mulai berkurang. Ini setelah pemeriksaan hasil swab menyatakan negatif dan proses karantina dinilai cukup.
Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai mengakui, sejumlah ASN yang sudah diperbolehkan pulang setelah isolasi sebanyak 11 orang. Mereka berasal dari Satpol PP Jatim. Sementara tiga lainnya masih menunggu hasil swab yang belum keluar.
“14 yang masuk isolasi. Sebelas hari ini (kemarin) sudah bisa pulang dan tiga masih menunggu hasil swabnya keluar. Karena waktu itu proses swabnya tidak dilakukan bersamaan,” tutur Aries saat dikonfirmasi kemarin, Kamis (17/6).
Sementara delapan ASN dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim, diungkapkan Aries masih menunggu hasil swab. Sehingga mereka masih melakukan isolasi mandiri.
Ditanya terkait tambahan ASN yang akan melakukan isolasi mandiri, Aries memastikan kesiapannya jika memang ada yang reaktif. Bahkan 24 jam jika ada ASN yang akan menjalani isolasi mandiri akan diterima BPSDM sebagaimana arahan Sekdaprov Jatim. “Kami siap melayani dengan sebaik mungkin sebagaimana ASN yang sudah menjalani isolasi di BPSDM,” tutur Aris. Dari mana saja tambahan ASN yang akan masuk, Aries menolak untuk merinci detailnya.
Namun, berdasar informasi yang dihimpun Bhirawa, terdapat sejumlah ASN yang diketahui reaktif di beberapa OPD. Di antaranya ialah enam dari Biro Kesejahteraan Sosial sebanyak enam orang, Biro Perekonomian satu orang dan Dinas Peternakan satu orang.
Sementara itu, Dinas Peternakan Provinsi Jatim juga mengawali pemeriksaan rapid test untuk seluruh jajarannya, pada Kamis (18/6). Tidak hanya di kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur namun, juga seluruh UPT dibawahnya.
Pemeriksaaan rapid test itu dimulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang, dilanjutkan dengan jajaran yang ada dibawahnya termasuk supir dan cleaning service. Ketika pemeriksaan dilakukan di jajarannya, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Wemmi Niamawati menyemangati mereka agar tidak perlu khawatir mengikuti rapid test tersebut.
“Pemeriksaan rapid test ini terhadap ASN merupakan tindak lanjut dari surat edaran dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur dalam upaya deteksi dini dalam memutus rantai penularan covid-19 ini,” katanya didampingi dengan Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto.
Wemmi juga menyampaikan, usai rapid test seluruh jajaran ASN dibawah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur harus tetap mengutamakan protokol kesehatan. “Meskipun nantinya hasil rapid non reaktif, semuanya harus patuhi protokol kesehatan, mulai memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak itu menjadi hal yang penting,” katanya.
Pemeriksaan rapid test tersebut dilakukan petugas dinas kesehatan yang biasanya bertugas di Rumah Sakit Sementara di Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi Jawa Timur, dan disertai dengan penyemprotan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur.
Usai kegiatan rapid, disampaikan Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto, kalau terselenggaranya rapid test sebenarnya pada 23 Juni mendatang. Namun, ketika diketahui salah satu staf yang ada di UPT Dinas Peternakan Jatim di Pamekasan usai rapid tes hasil negatif lalu sakit dan didiagnosa positif, maka Dinas Peternakan memulai lebih awal.
Dari hasil rapid test di kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, dikatakannya, juga ada satu orang yaitu cleaning service yang terindikasi reaktif dan langsung diminta untuk melakukan isolasi mendiri selama 14 hari.
“Dari 101 orang yang diperiksa, hanya satu yang reaktif yaitu cleaning service, sedangkan semua ASN-nya hasilnya negatif. Sebelumnya juga ada satu orang pegawai yang ada di UPT Dinas Peternakan Jatim di Kabupaten Pamekasan juga positif, sebelumnya rapid hasil negatif, lalu sakit didiagnosa positif,” katanya.
Pemeriksaan rapid test ini akan terus berlangsung, karena jumlah ASN yang ada di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur lebih dari 500 orang. Untuk di kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur ada 257 orang, dan yang sudah dirapid 101 orang. Sedangkan yang di UPT, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sudah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk pemeriksaan rapid testnya. [tam.rac]

Tags: