Generasi Baru Indonesia Dibekali Kemampuan Menulis dan Public Speaking

Kota Malang, Bhirawa
Generasi Baru Indonesia (GenBI), yang merupakan mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia Malang, diberikan bekal kemampuan menulis dan Public Speaking, agar saat mereka lulus kuliyah nanti memiliki kemampuan lebih dalam penuliasan maupun berkomunikasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan Aminurrido, kepada wartawan, usai pembukaan kegiatan tersebut, di Hotel Atria Selasa 30/4 kemarin mengutarakan, BI tidak ingin hanya sekedar memberikan beasiswa saja. Tetapi lebih dari itu, BI juga berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas GenBI sebagai mahasiswa penerima beasiswa melalui berbagai kegiatan peningkatan soft skill.
“Ini adalah kegiatan capacity building berupa kegiatan GenBI Korkom Malang Writing Skill & Public Speaking Workshops bertema ‘Stay Classy and Get the Spotlight’, Kami tidak hanya memberi uang, tetapi juga ingin memberikan pengalaman. Kali ini kita harapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk berbicara dan menulis,” kata, Azka Subhan.
GenBI sebagai garda terdepan, diharapkan dapat menjadi agen komunikasi terhadap berbagai kebijakan dan program BI kepada masyarakat luas melalui berbagai media seperti penulisan artikel opini di media massa, media sosial, maupun melalui kegiatan sharing langsung di berbagai forum.
“Kemampuan menulis dan berbicara di depan umum sangat dibutuhkan terlebih ketika para anggota GenBI telah terjun ke dunia kerja. GenBI diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengungkapkan ide dan pendapat baik secara tertulis, maupun penyampaian secara langsung dalam berbagai forum,”imbuhnya.
Peserta pelatihan ini merupakan 150 mahasiswa penerima beasiswa BI yang berasal tiga universitas negeri yang ada di Malang yakni Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Segeng Winarno, Dosen FISIP UMM, menyampaikan kegiatan seperti ini, sangat penting, karena tidak semua orang bisa menulis. Makanya kemampuan menulis adalah kelebihan tersendiri. Dan menulis itu dibutuhkan kemauan dan tekat yang kuat.
“Biasanya ada orang pandai berbicara tetapi tidak pandai menulis. Karena itu sebaiknya generasi muda memiliki kemampuan menulis, agar mereka mampu menorehkan sejarah. Karena tulisan akan dikenang sepanjang masa,”tutur Sugeng.
Bahkan kata dia, tulisan itu lebih tajam dari sebutir peluru. Karena kalau satu peluru hanya bisa menembak satu orang sementara satu tulisan bisa mempengaruhi ribuan orang. Bahkan dari berbagai generasi akan tetap mengenang.
“Makanya menulis itu sangat asik, dan tidak sulit asal ada kemauan. Apalagi bagi adik-adik GenBI, mereka merupakan orang pilihan yang mendapatkan kesempatan menerima beasiswa,”tutur peria yang mengaku tulisan pertamanya dimuat di harian Bhirawa pada tahun 1994 itu. [mut]

Tags: