Generasi Muda Harus Sehat dan Bebas dari Bahaya Narkoba

Kepala-BNNP-Jatim-Brigjen-Pol-Sukirman-memberikan-sambutan-pada-peringatan-Hari-Anti-Narkotika-International-yang-digelar-di-Islamic-Center-Surabaya-Minggu-[26/6].-[abednego/bhirawa].

Kepala-BNNP-Jatim-Brigjen-Pol-Sukirman-memberikan-sambutan-pada-peringatan-Hari-Anti-Narkotika-International-yang-digelar-di-Islamic-Center-Surabaya-Minggu-[26/6].-[abednego/bhirawa].

(Peringatan HANI oleh BNNP Jatim)
Surabaya, Bhirawa
Peringatan Hari Anti Narkoba International (HANI) yang jatuh setiap tanggal 26 Juli, diperingati Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim dengan tema ‘Mendengarkan Suara Hati Anak-anak dan Generasi Muda Merupakan Langkah Awal untuk Membantu Mereka Tumbuh Sehat dan Aman dari Penyalagunan Narkoba’.
Bertempat di Gedung Islamic Center, Surabaya, Minggu (26/6), turut hadir Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Dan diikuti duta anti narkoba binaan BNNP Jatim dan peserta didik dari 43 sekolah.
Kepala BNNP Jatim Brigadir Jendral Polisi (Bringjen Pol) Sukirman dalam sambutannya mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba khususnya di Jatim.
Salah satunya , lanjut Sukirman, adalah menyebarluaskan informasi terkait pencegahan narkoba dengan mengandeng stakeholder, dan menyisir generasi muda penerus bangsa.
Selain itu, sesuai atensi dari Kepala BNN Pusat Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso, pada bidang pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba BNNP Jatim menggandeng media massa cetak, online dan elektronik guna menginformasikan tentang sosialisasi bahaya narkoba.
“Guna mewujudkan generasi muda sehat dan bebas dari bahaya narkoba, kami menghimbau seluruh elemen masyarakat turut berperan aktif memerangi narkoba. Terlebih dimulai dari keluarga, hingga sampai kepada lingkungan masyarakat luas. Mari kita perangi narkoba, jangan sampai peredaran narkoba terjadi dilingkungan pendidikan dan masyarakat umum,” kata Bringjen Pol Sukirman dalam sambutannya, Minggu (26/6).
Untuk masyarakat, Sukirman mengajak seluruh lapisan agar terbuka dan tidak takut melapor ke BNNP jika ada kerabat atau tetangga sekitar yang terindikasi menjadi pencandu narkoba. Sinergi dan kepedulian masyarakat dapat mengurangi bahkan memusnahkan peredaran narkoba yang telah merenggut korban jutaan dan merusak generasi bangsa.
“Kami menghimbau bagi para masyarakat untuk tidak takut melapor kepada kami atau pada pihak yang berwajib jika melihat pengedar, kurir dan bandar sindikat narkoba. Ini demi keberlangsungan anak cucu kita, generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas narkoba,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo menjelaskan bahwa peran orang tua khususya para ibu sangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba pada anak. Intinya, seorang anak membutuhkan perhatian yang lebih dan pengawasan khusus supaya terhindar dari pengaruh jahat peradaran narkoba.
“Orang tua harus ekstra waspada mengawasi perkembangan anaknya. Jangan sampai anak cucu kita terjerembab dalam dunia narkoba. Mari perangi narkoba bersama-sama, wujudkan Jatim bebas dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba untuk generasi yang lebih sehat. Stop narkoba,” tutur Soekarwo.
Kendati demikian, pada acara ikrar dari jajaran stakeholder turut mendeklarasikan perang terhadap narkoba. Itu tertuang dalam deklarasi Perang Terhadap Narkoba yaang berbunyi ‘Kami masyarakat Jawa Timur dengan ini menyatakan siap membentengi diri dan keluarga dari narkoba dan melakukan pemberdayaan lingkungan dalam mencegah peradaran narkoba serta berani melaporkan menyaladah gunakanan atau pecandu untuk direhabilitasi. Dan berani memberikan informasi dalam pengungkapan jaringan narkoba’. [bed]

Tags: