Generasi Muda NU Desak SK PCNU Babat Dicabut

Puluhan Generasi Muda NU Lamongan inginkan agar dualisme kepemimpinan PC NU Lamongan segera berakhir.

Puluhan Generasi Muda NU Lamongan inginkan agar dualisme kepemimpinan PC NU Lamongan segera berakhir.

Lamongan,Bhirawa
Generasi Muda dari kalangan NU Lamongan memohon kepada PBNU untuk segera mencabut Pendidirian SK PCNU Babat.Pasalnya,dengan adanya dualisme PC NU di Kabupaten Lamongan,menurut beberapa generasi muda NU Lamongan dualisme sangat
meresahkan bagi Internal warga Nahdhiyin hususnya dan masyarakat pada umumnya.
Hal itu diungkapkan oleh Sekeretaris Lajnah Ta’lif Wannashr Nahdhatul Ulama(LTNNU) salah satu Badan Otonom NU yang diketuai oleh Fathur Rahman Su’eb pada agenda  sarasehan generasi muda Nahdhatul Ulama Kabupaten Lamongan,Rabu(20/1) di rumah makan bebek jendral JL Sunan Giri, No. 6-7, Kec. Lamongan.
M.Nurzam Zami Sekretaris LTNNU  Kepada wartawan dia mengatakan,Konflik ini harus segera diahiri,seruan dari seluruh generasi muda NU agar warga Nahdhiyin bisa beersatu kembali demi ketentraman dan ketenangnan warga Nahdhiyin di Lamongan.”Katanya.
Adanya konflik dualisme tersebut juga mendapatkan ketegasan yang di ungkapkan oleh ketua LTNNU yang memimnta agar PBNU mengambil sikap tegas dengan mencabut SK PC NU Babat.
“Kami memohon kepada PBNU untuk segera memberikan ketegasan terkait dualisme PC NU yang terjadi di Lamongan ini.sehingga permaslahan dan dampak-dampak dari adanya dualisme PC NU tidak mengahantui seluruh warga Nahdhiyin yang aa di Kabupaten Lamongan.Kamii meminta SK PCNU Babat ssegra dicabut”Tegas Fathurrahman Su’eb.
Lebih jauh dia menjelaskan,menurutnya,adanya dualisme ini sangat merugikan di internal PC NU Lamongan dan dampak dari dualisme tersebut cukup besar.Seperti yang terjadi di Desa Lembor,Kecmatan Brondong,Disana hampir terjadi tawuran massal yang akar maslaahnya
terkait dualisme PCNU. Kemudian,Kasus SMK NU Lamongan Modo yang saat ini di tangani Polsek akibat terjadinya dualisme Kepala Sekolah,Itu juga akar maslahnya dari dualisme PC NU.Belum lagi saat ini Dinas Pendidikan Lamongan yang kesulitan menentukan UN dan juga legalitas ijazahsiswa/siswi nantinya”Bebernya.
Atas beberapa dampak dari adanya dualisme PCNU tersebut genersi muda NU mempunyai inisiatif untuk mengembalikan NU menjdi satu,rukun dan bersama kembali menggerakkan roda organisasi sesuai dengan sebagaimana mestinya.Puluhan Banom NU yang hadir dalam sarasehan generasi muda NU seperti,LTMNU,LTNNU,IPNU IPPNU ,GP Ansor hingga Fatayat NU mendesak PC NU Lamongan harus bersatu kembali.
“Bukan niat untuk mencampuri Konflik orang tua.Namun,ini selayaknya kita pikirkan demi kebaikan bersama”Ujar M.syukrillah anggota GP anshor Lamongan.
Senaada dengan hal itu,Mukhlisin Ketua PC NU Lamongan mengatakan,Saya yakin kita semua ingin ini cepat selesai,terkait dualisme pendirian PC NU di Babat patut di evaluasi kembali,ini semua demi kemslahatan Warga Nahdhliyin yang ada di Kabupaten Lamongan”Pungkasnya.
Diakui atau tidak, terbelahnya PCNU di Lamongan menjadi dua PCNU Lamongan dan PCNU Babat, adalah salah satuya karena faktor konflik kepentingan yang selama ini tak ada ujungnya. Konflik semakin menjadi-jadi tatkalah, PCNU Babat resmi berdiri sendiri dan membawai 14 MWC di wilayah sekitarnya, dan kepengurusanya dilantik oleh PBNU pada Sabtu (25/7)silam.
Sementara itu, PCNU Cabang Lamongan sendiri sudah dilantik beberapa tahun lalu dengan Ketua Tanfidziyah Biin Abdullah dan Rais Syuriah KH Majid Fattah. Sedang PCNU Babat ketua Tanfidziyah Sisyanto dan Rais Syuriah Muchit Faftah. Menariknya, Ketua Rais kedua cabang, masih saudara kandung.
Dalam Lampiran SK PBNU Nomor 664/A. II.04.d/7/2015, PCNU Babat, mendapat bagian 14 kecamatan (MWC). Karena di kabupaten Lamongan ada 27 Kecamatan, maka Cabang Lamongan hanya kebagian 13 kecamatan (MWC) saja.
Empat belas MWC yang diputuskan PBNU gabung dengan PCNU Babat diantaranya, Babat dan Kedungpring (bagian barat), Sukodadi, Pucuk (timur), Sekaran, Maduran, Laren, Brondong (utara) dan Sugio, Modo, Sambeng, Ngimbang, Bluluk dan Sukorame (selatan).
Sedang 13 MWC yang tetap dengan PCNU Lamongan, sesuai SK PBNU yang ditandatangani pejabat Rais Am KH Mustofa Bisri, Katib Am Malik Madaniy, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Sekretaris Jenderal Marsudi Syuhud ini, yakni Lamongan, Deket, Karangbinangun, Glagah, Paciran, Solokuro, Karanggeneng, Kalitengah, Sarirejo, Tikung, Mantup, Turi dan Kembangbahu. [Mb9]

Tags: